Jakarta Ujian untuk Timnas Indonesia sebelum berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022 datang dari Yordania. Kedua negara akan berjumpa pada partai uji coba berlabel FIFA Matchday di Amman International Stadium, Yordania, Selasa (11/6/2019).
Laga nantinya layak disematkan sebagai pertarungan David versus Goliath. Timnas Indonesia yang berada pada 159 ranking FIFA per 4 April 2019, berani menantang Yordania, yang terpaut 62 posisi di atasnya.
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, misi Timnas Indonesia bukan meraih kemenangan di Amman. Melainkan, membiasakan ppemain beradaptasi ketika menyambangi markas lawan.
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, juga meminta pemainnya menerapkan taktik dan strategi yang dilahap selama pemusatan latihan.
"Saya ingin pemain mampu untuk melaksanakan apa yang saya instruksikan di latihan, ke pertandingan. Kami akan memaksimalkan persiapan menuju pertandingan tandang yang jauh dari Indonesia," ujar McMenemy.
Untuk pertandingan ini, Timnas Indonesia diperkuat 21 pemain. Sebelum bertolak ke Amman, tim Garuda Muda sudah menggelar pemusatan singkat di Cikarang sebagai persiapan.
Berikut ini Bola.com mencoba merangkum empat fakta menarik Timnas Indonesia jelang duel melawan tuan rumah Yordania.
Selalu Keok
Tiga kali menantang Yordania di Amman, tiga kali pula Timnas Indonesia pulang tanpa buah tangan. Pertemuan pertama terjadi pada 2004.
Timnas Indonesia takluk 1-2 dari Yordania, disusul kekalahan 0-1 pada 2011, dan 0-5 tiga tahun berselang.
Advertisement
Rekor Pertemuan Yordania Vs Timnas Indonesia
12 Februari 2004
Yordania 2-1 Timnas Indonesia
(Hassouna Sheikh 39, Moayad Salim 45; Bambang Pamungkas 15)
28 Agustus 2011
Yordania 1-0 Timnas Indonesia
(Abdullah Deeb 50)
31 Januari 2013
Yordania 5-0 Timnas Indonesia
(Mahmoud Zatara 29, Bani Attiah 40, 90, Adnan Adous 56 pen, Saeed Murjan 60)
Tua di Belakang
Dari delapan pemain belakang yang dibawa ke Yordania, termasuk Novri Setiawan, tiga di antaranya berusia 30 tahun. Pemain tertua ialah Yustinus Pae (35 tahun), disusul Ruben Sanadi (32 tahun) dan Achmad Jufriyanto (32 tahun).
Dua nama pertama adalah starter untuk Timnas Indonesia ketika mengalahkan Myanmar 2-0 pada uji coba pertama McMenemy sebagai pelatih. Terbukti, usia bukan halangan untuk keduanya bersaing dengan pemain yang lebih muda.
Advertisement
Tersisa Dedik Setiawan
Perubahan besar-besaran dilakukan McMenemy pada lini serang Timnas Indonesia. Ketika menghadapi Myanmar, tiga penyerang terpilih ialah Greg Nwokolo, Ilija Spasojevic, dan Dedik Setiawan.
Ketika berjumpa Yordania dan Vanuatu, hanya nama Dedik yang tersisa. Sebagai gantinya, McMenemy membawa Alberto Goncalves dan Irfan Bachdim.