Liputan6.com, Jakarta - Juventus memang sukses merebut gelar juara Serie A selama delapan musim beruntun. Namun pada musim panas ini, sepertinya tim berjuluk Si Nyonya Tua itu membutuhkan perubahan.Â
Massimiliano Allegri telah dibebastugaskan, mengakhiri periode yang luar biasa sukses. Allegri mampu memenangkan empat gelar ganda bersama Juventus, menjadi pelatih pertama yang melakukan itu di lima liga top Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun sukses di kompetisi domestik, namun rapor Allegri di Liga Champions bisa dikatakan kurang cemerlang. Mampu menembus dua final Liga Champions, di dua kesempatan itu pula Allegri gagal setelah dikalahkan Barcelona pada 2015 dan Real Madrid pada 2017.
Musim lalu, Juventus mendatangkan megabintang Cristiano Ronaldo untuk mengakhiri kerinduan akan gelar di panggung Eropa. Namun kehadiran Ronaldo nyatanya tak mengubah hal itu setelah disingkirkan Ajax Amsterdam.
Allegri pun pergi, meninggalkan kursi kosong yang langsung memunculkan spekulasi siapa yang bakal menggantikannya.
Nama Maurizio Sarri telah banyak disebut sebagai target yang paling mungkin untuk ditangkan, namun ada satu nama yang konsisten dikaitkan di belakang layar, yakni Josep Guardiola.
Â
Josep Guardiola Menolak?
Guardiola sebelumnya telah menyatakan bahwa dia percaya seorang pelatih harusnya hanya bertahan di satu klub sekitar tiga tahun. Itu pula yang ia lakukan bersama Bayern Munchen, Barcelona dan bersama Manchester City juga sudah berjalan tiga tahun.
Jadi apakah Guardiola tertarik untuk menaklukkan liga keempat dalam karir kepelatihannya?
Hmm, sepertinya tidak. Seperti dilaporkan oleh Eurosport, Juventus telah melakukan pendekatan pada Guardiola dan menawarinya 20 juta euro per tahun. Namun tawaran dari Bianconeri itu diklaim sudah ditolak oleh pelatih asal Spanyol itu.
Jumlah 20 juta euro per tahun bagi seorang pelatih adalah jumlah yang luar biasa besar. Penolakan Guardiola ini pun diyakini merupakan bentuk komitmen besarnya untuk Manchester City.
Sama seperti Allegri di Juventus, Guardiola juga memiliki bisnis yang belum selesai bersama Manchester City. Meskipun sukses back to back gelar Premier League dengan rekor poin terbanyak, The Citizens juga tak sukses di Liga Champions.
Â
Advertisement
Cocok di Inggris
Sebelumnya, Josep Guardiola telah mengindikasikan juga bahwa dia bahagia berkompetisi di Premier League. Sebagai pelatih, Pep sudah pernah melatih di Spanyol dan Jerman. Namun ia menyebut melatih di Inggris merupakan pengalaman terbaiknya sebagai seorang pelatih.
"Saya rasa sebagai seorang manajer, Inggris merupakan tempat terbaik bagi anda untuk membangun karir," ungkapnya.
"Saya bisa membandingkan negara ini dengan Spanyol dan Jerman, dan saya rasa kondisi di Italia juga mirip. Namun sekali lagi, tidak ada tempat yang lebih baik daripada Inggris."
Pep juga menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan City dalam waktu dekat. Ia menyebut masih berhutang budi pada para fans City yang tanpa kenal lelah selalu mendukungnya.
"Para fans selalu mendukung kami, dan itu sudah saya lihat dari tahun pertama saya di klub ini. Tahun pertama saya di sini berjalan cukup sulit, dan saya tersentuh ketika kami disingkirkan Monaco di Liga Champions dan tidak stabil di EPL, para fans masih mendukung kami."
"Saya rasa di musim pertama kami tidak memenangkan satupun trofi, namun mereka tetap mendukung saya. Saya tidak akan pernah melupakan itu semua." katanya.
Sumber: Bola.net
Saksikan juga video menarik di bawah ini: