Bersinar di Australia Open, Jonatan dan Anthony Diminta Tingkatkan Level

Jonatan dan Anthony bertemu di final Australia Open. Jonatan keluar sebagai pemenang dengan skor 21-17, 13-21, 21-14.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 12 Jun 2019, 21:20 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 21:20 WIB
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dan Jonatan Christie diminta meningkatkan kinerja di turnamen level tinggi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Tunggal putra Indonesia mencapai hasil maksimal pada Australia Open 2019. Jonatan Christie merebut gelar usai menaklukkan di final Anthony Sinisuka Ginting

Jonatan mengalahkan Anthony 21-17, 13-21, 21-14 untuk memenangkan turnamen level Super 300 tersebut. Capaian ini pun tidak lepas dari perhatian Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.

Dia memandangnya sebagai sinyal positif dalam grafik perkembangan dua tunggal putra andalan Indonesia tersebut.

Namun, Susy berharap Jonatan dan Anthony bisa lebih konsisten dan meningkatkan kinerja ke kelas yang lebih tinggi yakni Super 500, Super 750, dan Super 1000.

"Jonatan dan Anthony bisa menjawab kritik dengan kerja keras dan pembuktian. Ini bisa jadi titik balik. Mereka sebenarnya mampu, tinggal keyakinan dan keberanian serta mematangkan strategi," kata Susy Susanti dilansir Badminton Indonesia.

"Kami tidak menganggap capaian ini terlalu istimewa. Kami berharap mereka bisa lebih stabil di tingkat yang lebih tinggi dan mencapai puncak di Olimpiade. Proses mereka masih berjalan, bagaimana jam terbang, kematangan, dan keyakinan bertambah dan terus dipoles," sambungnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Meningkat di 2019

Anthony Sinisuka Ginting, Piala Sudirman 2019
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. (PBSI)

Penampilan Jonatan lebih baik dari tahun lalu pada beberapa turnamen terakhi. Kinerjanya sempat menurun usai memenangkan medali emas Asian Games 2018.

Namun, dia kemudian New Zealand Open dan Australia Open. Di sisi lain, Jonatan menunjukkan inkonsistensi dengan tersingkir di babak pertama Badminton Asia Championships 2019, Jonatan tersingkir di babak pertama.

Sementara Anthony membuat sejarah dengan memenangkan China Open 2018 yang memiliki level Super 1000. Namun, dia gagal mempertahankan performa sebelum tahun ini menembus final Singapore Open (Super 500) dan Australia Open.

"Jonatan dan Anthony sudah pernah juara di level atas tapi masih belum konsisten. Menurut saya, sekarang pemain yang paling stabil dapat gelar (Kento) Momota. Kalau mau menang terus, keduanya perlu meniru Lin Dan dan Lee Chong Wei. Merekalah juara sejati," pungkas Susy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya