MotoGP: Tuntut Yamaha Perbaiki Motor, Rossi Merasa Tertinggal Jauh dari Marquez

Valentino Rossi kini tertinggal 68 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez, setelah gagal finis pada balapan MotoGP Catalunya.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 17 Jun 2019, 18:50 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 18:50 WIB
Valentino Rossi
Valentino Rossi geram dengan insiden di MotoGP Catalunya (LLUIS GENE / AFP)

Jakarta Pembalap Monter Energy Yamaha, Valentino Rossi, kini tertinggal 68 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez, setelah gagal finis pada balapan MotoGP Katalunya, di Barcelona, Minggu (16/6/2019). The Doctor mengklaim masih mampu bersaing kompetitif asalkan mendapat motor yang tepat. 

Rossi tak bisa merampungkan balapan setelah terlibat insiden kecalakaan pada lap kedua. Insiden itu dipicu kesalahan pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, saat hendak menyalip di tikungan 10. Tiga pembalap jadi korban gara-gara kejadian tersebut, yaitu Rossi, Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso. Keempat pembalap tersebut terpaksa keluar dari balapan. 

Bagi Rossi, ini kali kedua beruntun dia tak berhasil finis. Pengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut juga gagal merampungkan balapan pada MotoGP Italia, dua pekan lalu. Dia makin tertinggal dari Marquez karena sang rival berhasil naik podium utama di Catalunya. 

Rossi mengakui perasaannya campur aduk setelah lagi-lagi gagal finis, apalagi kali ini terhenti pada lap kedua MotoGP Katalunya.  

"Akhir pekan ini di satu sisi membuat saya putus asa, karena saya hanya melahap satu lap di balapan. Di sisi lain, saya juga merasakan aura positif, karena motor ini bisa bekerja lebih baik. Kami sebagai tim juga bekerja lebih baik di sini," ujar Rossi, seperti dilansir Speedweek

"Sekarang kami akan menjalani tes pada Senin (17/6/2019), kemudian beristirahat sepekan. Setelah itu kami berangkat ke Belanda dan membawa feeling yang bagus dari Barcelona," imbuh Valentino Rossi. 

Emoh Melihat ke Belakang

Setelah mengalami masa sulit dalam dua tahun terakhir, Rossi tak mau menyiksa diri dengan menengok ke belakang. Dia memilih fokus menatap ke depan. 

Salah satu harapan terbesar Rossi adalah mendapat motor yang lebih baik dari Yamaha. Dia berharap pabrikan asal Jepang itu bekerja lebih keras mengembangkan motor supaya lebih kompetitif. 

"Saya tak suka melihat ke belakang. Bukan rahasia bahwa kami secara teknik mengalami situasi yang sulit di Yamaha. Yamaha butuh bekerja lebih keras jika ingin kompetitif, karena level persaingan sangat tinggi," kata pembalap berusia 40 tahun itu. 

"Saya yakin kami dalam kondisi bagus, saya bisa menjaga laju saya, bisa mempersiapkan balapan bersama tim. Terima kasih terhadap pengalaman saya, kami bisa kompetitif, tentunya jika memiliki motor yang tepat," tegas Rossi. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya