Sentil PSSI, Kemenpora Diminta KPSN Ikut Beri Solusi

KPSN berharap Kemenpora bukan hanya menyentil PSSI, tapi juga ikut bertanggung jawab terhadap pembinaan olahraga Indonesia, di mana sepak bola salah satunya.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 07 Agu 2019, 21:57 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 21:57 WIB
Bersama Sesmenpora, Luis Milla Bicara Tantangan dan Peluang Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018
Sesmenpora, Gatot S Dewabroto (kiri). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sentilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) lewat pernyataan Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait laga tunda leg kedua Final Piala Indonesia 2019 antara PSM Makassar kontra Persija Jakarta disayangkan Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN), Suhendra Hadikuntono.

Menurut Suhendra, sebagai regulator, di mana Kemenpora merupakan bagian dari pembina olah raga, yang salah satunya cabang sepak bola, tidak semestinya mengeluarkan sentilan seperti itu. Suhendra menyarankan Kemenpora lebih bijak.

"Semestinya Kemenpora tidak menyentil, tapi melakukan tindakan nyata, yakni ikut bertanggung jawab. Artinya, melaksanakan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya, atau jika memang kerangka acuannya belum ada ya dibuatkan. Jadi, jangan bicara setelah situasi itu terjadi. Itu tidak baik," ujar Suhendra di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto kemarin sempat menyatakan, jika berbicara soal PSSI tidak ada habisnya, karena dibandingkan positif, lebih banyak negatifnya. Hal ini coba dinetralkan KPSN.

"Sebenarnya tidak juga (bahwa PSSI lebih banyak negatifnya). Itu tergantung pola pendekatan yang dilakukan. Jadi, jika melakukan pola pendekatan dengan satu tujuan dan visi yang sama, saya kira tidak demikian hasilnya. Itu hanya alasan saja (dari Kemenpora), karena semestinya regulator (fungsi Kemenpora) yang mengatur," jelas Suhendra.

 

Peran Penting

KPSN
Ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono (istimewa)

Artinya, kata dia, pemerintah juga memiliki peran penting, bukan hanya berpangku tangan sambil mengeluarkan bahasa-bahasa bersayap seperti 'sentilan' dan sejenisnya. "Pemerintah harus memberi solusi, bukan 'menyentil'," katanya.

KPSN pun memberi sedikit masukan perihal laga tunda PSM versus Persija yang sudah terjadi, bahwa untuk mencari solusinya, semua pihak harus diajak duduk bersama agar bisa didapatkan solusi guna mencegah hal serupa terjadi di kemudian hari.

Mendiskreditkan PSSI

"Apa yang kurang ditambahi, yang berlebih dikurangi, yang positif ditambah, sementara yang negatif dihilangkan, begitu saja. Namun yang terpenting harus ada kesamaan dan kesadaran bersama, karena ini saling terkait. Jadi, jangan menjatuhkan dan mendiskreditkan PSSI. Cari dulu akar permasalahannya. Mari beri masukan positif, jangan men-judge PSSI. Menurut saya, itu lebih baik," terangnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya