Jakarta Ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merebut medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Sukses ini merupakan gelar kali ketiga untuk pasangan tersebut.
Ahsan/Hendra memenangi duel sengit kontra pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, lewat pertarungan tiga gim dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15 di St Jacobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019) malam WIB.
Sebelumnya, Ahsan/Hendra memastikan kembali ke final berkat kemenangan atas sesama ganda Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada semifinal, Sabtu (24/8/2019).
Advertisement
Dalam sejarah kejuaraan dunia, Ahsan/Hendra menyabet gelar pertama pada 2013 di Guangzhou (China), kemudian pada 2015 di Jakarta.
Pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menggenggam medali emas setelah di final mengalahkan ganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.Â
Pada final Kejuaraan Dunia 2015, Ahsan/Hendra naik podium utama setelah menumbangkan ganda China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.Â
Gelar ketiga Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah sejarah bagi Indonesia. Mereka satu-satunya pasangan yang meraih gelar tiga kali sekaligus menjadikan Indonesia mendominasi di nomor ganda putra.
Â
Video: Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019
Advertisement
10 Medali Emas
Total, Indonesia mengoleksi 10 medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang digelar sejak tahun 1977.
"Alhamdulillah, saya bersyukur sekali bisa meraih gelar ini," kata Ahsan, seusai pertandingan.
Kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melanjutkan tradisi medali emas bagi Indonesia, setelah nihil gelar pada 2018. Pada edisi 2017, medali emas dipersembahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sumber Bola.com