5 Pembelian Terburuk yang Pernah Dilakukan Manchester United

Manchester United tak selalu berhasil ketika mendatangkan pemain baru. Beberapa di antara mereka menjadi pemain terburuk yang pernah dibeli Manchester United

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 13 Okt 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2019, 18:30 WIB
FOTO: 5 Pembelian Gagal Manchester United
Mantan pemain Manchester United, Bebe. (AFP/Andrew Yates)

Manchester - Manchester United adalah salah klub tersukses di Liga Inggris. Itu terjadi ketika kursi manajer Manchester United dipegang Sir Alex Ferguson.

Saat ini, Manchester United jauh dari kata sukses. Sepeninggal Sir Alex, Manchester United kesulitan untuk bersaing di papan atas Premier League.

Kehadiran manajer top sebagai suksesor Sir Alex belum membuahkan hasil. David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho gagal mengembalikan kejayaan Manchester United di Premier League.

Kini, bola panas ada di tangan Ole Gunnar Solskjaer. Namun, jika melihat kondisi Manchester United pada saat ini, sepertinya Solskjaer akan bernasib sama seperti tiga manajer pendahulunya.

Selain faktor manajer, faktor lain yang juga memengaruhi adalah transfer pemain. Manchester United dianggap banyak membeli pemain yang tidak dibutuhkan oleh manajer.

Para pemain yang diharapkan bersinar,  justru hanya menjadi penghangat bangku pemain pengganti di Manchester United.

Berikut ini adalah kabar dari beberapa pemain yang mendapat cap pembelian terburuk di Manchester United.

 

1. Bebe

bebe
Pemain asal Portugal, Bebe (kiri), pernah bermain untuk Manchester United pada 2010-2014. (AFP PHOTO / Ben Stansall)

Tiago Manuel Dias Correia "Bebe" menjadi rekrutan terburuk Manchester United satu dekade terakhir. Ia datang ke Old Trafford dengan mahar 7 juta pounds.

Padahal, pada awal musim panas 2010, Bebe telah menandatangani kontrak bersama Victoria de Guimaraes secara gratis. Ia hanya satu musim membela Manchester United karena tidak masuk dalam skema ferguson.

Kemudian ia silih berganti dipinjamkan ke berbagai klub selama empat musim sebelum dijual ke Benfica. Sekarang ia membela Rayo Vallecano pada kompetisi La Liga2.

2. Mame Biram Diouf

Wayne Rooney, Everton
Duel pemain Everton, Tom Davies (kiri) dan pemain Stoke City, Mame Biram Diouf pada laga perdana Premier League 2017-2018 di Goodison Park, Liverpool (12/8/2017). Everton menang 1-0. (Anthony Devlin/PA via AP)

Mame Biram Diouf bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2009. The Red Devils telah melakukan pengamatan selama dua tahun kepada sang pemain.

Namun, ketika berseragam Manchester United, Diouf malah tampil melempem. Ia hanya berhasil mencetak satu dari sembilan kesempatan bermain.

Setelah pergi dari Manchester United pada 2012, ia bergabung dengan klub Jerman Hannover 96. Pada 2014 ia kembali ke Inggris membela Stoke City sampai sekarang.

 

3. Eric Djemba-Djemba

Eric Djemba-Djemba
Eric Djemba-Djemba

Eric Djemba-Djemba datang ke Old Trafford pada tahun 2003. Ia datang sebagai suksesor dari Roy Keane.

Namun, ia kalah bersaing dnegan Roy Keane dan Darren Fletcher. Ia hanya berhasil mencetak dua gol dalam 35 penampilan selama dua musim.

Kemudian ia hijrah ke beberapa klub bahkan sempat memperkuat Persebaya Surabaya. Setelah didepak Persebaya Eric Djemba-Djemba sempat memperkuat FC Vallorbe sebelum pensiun.

 

4. Angel Di Maria

Barcelona, Neyrmar Jr, Paris Saint-Germain
5. Angel Di Maria (Manchester United) – Pria asal Argentina itu pernah menjadi pemain termahal sepanjang sejarah Premier League. Manchester United mengeluarkan dana 179 juta euro untuk meminangnya dari Real Madrid pada 2014. (AFP/Ian Kington)

Transfer Angel Di Maria ke Manchester United bisa dikategorikan paling sia-sia. The Red Devils membeli dengan nominal sebesar 59,7 juta pounds dari Real Madrid.

Ia gagal mendapatkan performa terbaik karena tekanan dari pers inggris serta Louis van Gaal sering memainkan dia sebagai striker tengah. Ia kemudian hijrah ke PSG hingga sekarang.

 

5. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez
Alexis Sanchez (AP)

Alexis Sanchez menjadi pemain yang mendapat sorotan setelah gagal menemukan performa terbaik selama 18 bulan. Ia hanya bisa mencetak satu gol.

Bahkan suporter sering mengejeknya dengan pemakan gaji buta karena ia mendapat nominal paling besar di Manchester United. Bahkan setelah dipinjamkan ke Inter Milan, separuh lebih gaji Alexis Sanchez masih ditanggung oleh Manchester United.

 

Disadur dari Bola.com (Penulis Hanif Sri Yulianto/ Editor Aditya Wicaksono , Pubished 13/10/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya