Suporter Anggap Bellerin Lebih Pantas Menjadi Kapten Arsenal

London - Suporter Arsenal menganggap Hector Bellerin merupakan kapten sebenarnya. Seruan ini dilontarkan usai melihat reaksi Bellerin terkait hasil imbang melawan Crystal Palace. 

Arsenal mengakhiri laga dengan skor 2-2. Padahal, The Gunners sempat unggul dua gol.

Hasil tersebut mendapat kecaman dari suporter Arsenal. Mereka melampiaskan kekesalannya kepada kapten tim, Granit Xhaka.

Namun respons yang diberikan Xhaka sangat mengejutkan. Ia memberikan umpatan kepada suporter Arsenal.

Kondisi itu membuat manajemen klub mempertimbangkan untuk mencopot Xhaka sebagai kapten Arsenal. Namun, Bellerin muncul dan berusaha menenangkan semua pihak dengan komentarnya.

"Kita semua adalah manusia, kita memiliki emosi dan terkadang sulit untuk mengendalikan hal tersebut," tulis Bellerin.

"Bukan waktunya untuk kita salin tunjuk untuk mencari kesalahan. Dalam kondisi seperti itu, semua orang yang mencintai klub ini harus bersatu dan saling mendukung."

"Kita bisa melewati halangan apa pun jika kita bersama," tulis pemain Spanyol tersebut.

Respons yang diberikan oleh Bellerin membuatnya mendapat dukungan dari suporter Arsenal untuk menjadi kapten tim.

Manajer Arsenal melakukan voting untuk menentukan kapten baru Arsenal. Hasil voting itu adalah Granit Xhaka mendapat suara terbanyak.

Namun, penunjukan kapten dengan cara tersebut mendapat kritikan dari para pengamat. Menurutnya, manajer memiliki kewajiban untuk memilih kapten tanpa harus melibatkan pemain lainnya.

Suporter pun menilai kalau Bellerin lah yang seharusnya menjadi kapten. Hal itu dikarenakan Bellerin merupakan sosok favorit suporter dan memiliki hubungan yang baik dengan semua pemain.

"Hector Bellerin pantas untuk menjadi kapten Arsenal. Kenapa ia bukan kapten Arsenal pada saat ini?" tulis satu di antara suporter Arsenal.

"Bagaimana pun, saya melihat kalau Hector Bellerin adalah kapten Arsenal yang sebenarnya, bukan yang lain," timpal suporter lainnya.

Sumber: This Is Futbol

Disadur dari Bola.com (Penulis Aditya Wicaksono, Editor Wiwig Prayugi, published 29/10/2019)