Calon Ketua Umum PSSI Hampir Berkelahi dengan Petugas Keamanan di Ruang Kongres

Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019), berlangsung dalam tensi tinggi. Seorang calon ketua umum PSSI hampir terlibat perkelahian dengan petugas keamanan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Nov 2019, 12:25 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 12:25 WIB
PSSI
Kongres Pemilihan PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019), berlangsung dalam tensi tinggi. (Bola.com/Dody Iryawan)

Jakarta - Salah satu calon ketua umum PSSI Yesayas Oktavianus hampir terlibat perkelahian dengan petugas keamanan di Kongres Pemilihan PSSI. Insiden itu terjadi saat ia menyerahkan surat protes ke delegasi FIFA dan AFC.

Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019), berlangsung panas. Sebelum kongres dimulai, Bernhard Limbong telah mundur dari bursa pencalonan Ketum PSSI. Saat kongres berlangsung, enam calon ketua umum lainnya juga menarik diri, termasuk Yesayas.

Keenamnya, di samping Yesayas, meliputi Aven Hinelo, Fary Djemi Francis, Vijaya Fitriyasa, Benny Erwin, dan Sarman El Hakim. Keenam orang tersebut diminta meninggalkan ruangan jika memang tidak bisa mengikuti Kongres PSSI sesuai aturan.

"Kami maju. Saling dorong-dorong dengan petugas keamanan. Bahkan, Yesaya sempat mau pukul-pukulan saya lihat," klaim Benny Erwin.

"Di sini kan seharusnya ada proses demokrasi. Posisi kami serbasalah. Perwakilan kami, Pak Fary Djemi, berencana berbicara ke FIFA dan AFC. Tapi, tidak bisa. Dijaga security. Lalu diusir," imbuh Benny Erwin.

 

PSSI Bersifat Pasif

Saat bersitegang dengan petugas keamanan, Benny Erwin mengklaim PSSI bersifat pasif. Keenam caketum tersebut tetap diminta meninggalkan ruangan kongres.

"PSSI juga menyuruh kami keluar. Sebagian dari kami tetap ngotot maju. Saat itu, agendanya masih absensi voters," imbuh Benny Erwin.

Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Aning Jati, Published 02/11/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya