SEA Games 2019: Banyak Kendala, Tim Renang Indonesia Bidik 4 Emas

Situasi ini membuat PRSI harus mengencangkan ikat pinggang untuk urusan pengeluaran dalam pelatnas dan terpaksa tak melibatkan tim polo air putri ke SEA Games edisi ke-30 ini lantaran anggaran yang tak memadai.

oleh Ario Yosia diperbarui 16 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2019, 21:00 WIB
Renang : Siman Sudartawa
Perenang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, diandalkan unntuk SEA Games 2019. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Jakarta - Persiapan kurang maksimal dialami tim renang Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2019 mendatang. Pasalnya, mereka terlambat menjalani pelatnas karena anggaran yang tak kunjung cair.

I Gede Siman Sudartawa dkk. baru memulai persiapan pada bulan Juni lalu. Padahal, waktu yang dibutuhkan persiapan menuju pesta olahraga terakbar se-Asia tenggara ini biasanya cukup panjang. Minimal setahun.

Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) suka atau tidak harus memaksimalkan waktu persiapan yang pendek untuk meraih hasil maksimal di Manila nanti. Perlu diketahui, PRSI terlambat melakukan pelatnas renang karena anggaran terlambat cair. Anggaran yang diajukan PRSI sebesar Rp50 miliar terlambat cair.

Dari dana yang diajukan, kurang dari sepertiganya, tepatnya Rp 9 miliar saja yang disetujui Kemenpora. Situasi ini membuat PRSI harus mengencangkan ikat pinggang untuk urusan pengeluaran dalam pelatnas dan terpaksa tak melibatkan tim polo air putri ke SEA Games edisi ke-30 ini lantaran anggaran yang tak memadai.

Terkait progres persiapan, sebagian atlet pelatnas renang baru saja sudah menyelesaikan TC di Kunming, China pada 18-30 Oktober lalu. Sebanyak 10 atlet yang berangkat, antara lain: Ressa Kania Prawira, Gagarin Nathaniel, Muhammad Fahri, Nurul Fajar, AA Istri Kania, Adinda Larasati, Anandita Treciel, dan Azzahra Permatahani.

Awalnya sebanyak 13 atlet yang diproyeksikan berangkat ke Negeri Tirai Bambu. Hanya saja, Triadi Fauzi, Glen Viktor, dan I Gede Siman tak bisa ikut lantaran menjalani pelatihan masing-masing.

Nama terakhir disebut, menjalankan persiapan SEA Games 2019 di West Virgina, Amerika Serikat bersama pelatih Sergio Lopez, eks pelatih renang Singapura, Joseph Schooling.

Bidik Raihan 4 Emas

Ricky Anggawijaya Raih Emas 200 Meter Gaya Punggung
Perenang ESC Bandung, Ricky Anggawijaya saat lomba 200 meter gaya punggung putra Kejuaraan Aquatik Indonesia Open 2017 di Stadion Aquatik GBK, Jakarta, Jumat (15/12). Ricky mencatat waktu 02.04,75 detik. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Timnas renang Indonesia mencanangkan target empat medali emas di SEA Games 2019. I Gede Siman Sudartawa masih menjadi andalan untuk menyumbang satu dari empat emas yang ditargetkan.

Menurut pelatih timnas renang Indonesia, Albert Christiadi Sutanto, empat medali emas adalah target realistis bagi skuat Merah Putih.

Hal itu, kata Albert, dilihat dari hasil perenang negara-negara peserta lain yang disebutnya belum menunjukan hasil signifikan.

"Kalau dibilang realistis ya target empat medali emas itu realistis sekali. Karena negara-negara lain kemajuannya tak signifikan," ujar Albert.

Albert menyebut empat medali emas diharapkan bisa diraih oleh I Gede Siman Sudartawa (50 meter gaya punggung), Triady Fauzi Sidiq (200 meter gaya ganti), Gagarin Nathaniel Yus (100 meter gaya punggung), dan Farrel Armandio Tangkas (200 meter gaya punggung).

Tiga nama pertama merupakan peraih medali emas SEA Games 2017 Malaysia. Sementara Farrel adalah perenang 18 tahun yang diharapkan bisa menggantikan peran Indra Gunawan yang di SEA Games dua tahun lalu sukses meraih medali emas nomor 50 meter gaya dada.

Disadur dari: Bola.com (penulis Ario Yosia, published 16/11/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya