Ini Menu Favorit Penghuni Asrama PB Djarum

PB Djarum menyediakan ahli gizi untuk membantu perkembangan penghuni asrama.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Nov 2019, 22:30 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 22:30 WIB
PB Djarum
Atlet PB Djarum gemar menyantap sop buntut. (Dok PB Djarum)

Liputan6.com, Kudus - PB Djarum memperhatikan benar asupan gizi bagi penghuni asrama. Di antara berbagai menu yang disediakan, sop buntut menjadi menu favorit atlet cilik.

Dr Ruth Ratna Widjaja M.kes, ahli gizi yang bekerja di Asrama PB Djarum mengungkapkan, sop buntut bisa disajikan dua minggu sekali karena banyaknya permintaan dari atlet.

“Kami menerapkan variasi dalam menentukan menu agar anak-anak tidak bosan. Namun khusus sop buntut berbeda. Apalagi sop buntut masakan koki di sini enak,” ungkapnya.

Dr Ruth sudah bekerja sejak Asrama PB Djarum beroperasi pada 2006. Kandungan kalori jadi perhatian utamanya dalam menyusun menu.

“Saya menyesuaikan seusai cabang olahraga. Kalori yang dibutuhkan untuk sepak bola tentu berbeda,” katanya.

“Yang terpenting gizi anak seimbang dan terpenuhi, mencakup kabrohidrat, protein hewani dan nabati, dan sayur,” sambung dr Ruth.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Tantangan Menghadapi Anak

PB Djarum
Peraturan bagi atlet PB Djarum agar tidak sembarangan memesan makanan dari luar. (Liputan6.com/Harley Ikhsan)

Dr Ruth kemudian memantau perkembangan fisik tiap atlet per bulan dengan melihat tinggi dan berat badan. Menghadapi anak-anak, dia sadar tantangan yang dimilikinya. Namun, dr Ruth mencoba mengatasi.

“Tidak bisa menghindari, anak-anak juga sering belanja makanan di luar pesan lewat aplikasi. Tapi saya berusaha menyeimbangkan,” kata dr Ruth.

“Makanan cepat saji contohnya. Kami mengolah sendiri bahan untuk menyediakannya karena tidak mau menggunakan msg. Makanan yang digoreng juga sebisa mungkin dihindari,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya