Liga Italia Serie A Melakukan Hal Tak Biasa untuk Melawan Rasisme

Inisiatif unik dilakukan Liga Italia Serie A untuk mencegah terjadinya lagi kasus rasisme dengan lukisan tiga monyet karya Simone Fugazzotto.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 17 Des 2019, 18:15 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 18:15 WIB
Serie A
Lukisan tiga monyet karya Simone Fugazzotto dipajang di markas Lega, operator Serie A. (Dok. Serie A)

Roma - Inisiatif unik dilakukan Liga Italia Serie A untuk mencegah terjadinya lagi kasus rasisme. Salah satunya adalah dengan lukisan tiga monyet karya Simone Fugazzotto.

Lukisan Fugazzotto sudah dipresentasikan dan disetujui operator Liga Italia Serie A. Dalam presentasinya, Fugazzotto mengatakan bahwa ia berniat untuk memberi tahu semua orang kalau semua orang pada dasarnya adalah monyet.

"Tugas seorang seniman adalah mengubah persepsi orang melalui karya seni. Tiga lukisan monyet ini menunjukkan kalau kita adalah makhluk yang kompleks, yang bsia saja sedih, senang, Katolik, Muslim, atau Budha. Tetapi pada akhirnya, bukan warna kulit yang menentukan segalanya," kata Fugazzotto.

"Jadi, ini merupakan metafora. Pada dasarnya kita semua adalah monyet. Kalau diperhatikan, ada monyet barat, monyet Asia, dan monyet hitam," ujarnya lagi menjelaskan.

General Manager Serie A, Luigi De Siervo terkesan dengan karya seni Fugazzotto. Alasan dipilihanya lukisan tersebut adalah karena monyet lekat dengan rasisme yang sering menimpa pesepak bola berkulit gelap.

De Siervo juga merasa kalau lukisan karya Fugazzotto merefleksikan sportivitas dan toleransi. Dengan bangga, ia akan meletakkan tiga lukisan tersebut di markas Lega, operator Liga Italia Serie A.

"Lukisannya menggambarkan sportivitas dan toleransi. Kami akan menaruhnya di markas kami," kata De Siervo.

"Lega serius melawan rasisme dalam bentuk apa pun. Ini masalah epidemik dan kompleks. Jadi, sebetulnya ada tiga langkah strategis yang sedang kami jalani, yakni melalui budaya seperti lukisan Fugazzotto, pendekatan keolahragaan dengan klub dan pemain, juga langkah represif. Kami bekerja dengan kepolisian," katanya lagi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Membentuk Tim Anti-rasisme

Juventus Vs Leverkusen
Gelandang Juventus, Blaise Matuidi, menyapa suporter usai mengalahkan Leverkusen pada laga Liga Champions di Stadion Juventus, Turin, Selasa (1/10). Juventus menang 3-0 atas Leverkusen. (AFP/Isabella Bonotto)

Tiap klub Serie A juga memiliki 'duta besar' anti-rasisme. Berikut ini daftarnya.

Pierluigi Gollini (Atalanta)

Ibrahima Mbaye (Bologna)

Daniele Gastaldello (Brescia)

Roger Klavan (Cagliari)

Kevin Prince Boateng (Fiorentina)

Stefano Sturaro (Genoa)

Sofyan Amrabat (Verona)

Danilo D’Ambrosio (Inter)

Blaise Matuidi (Juventus)

Joaquin Correa (Lazio)

Khouma Babacar (Lecce)

Davide Calabria (Milan)

Kalidou Koulibaly (Napoli)

Gervinho (Parma)

Juan Jesus (Roma)

Albin Ekdal (Sampdoria)

Pedro Obiang (Sassuolo)

Felipe (SPAL)

Cristian Ansaldi (Torino)

Stefano Okaka (Udinese)

 

Disadur dari Bola.com (Penulis Gregah Nurikhsani / Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, Published 17/12/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya