Milan - Zlatan Ibrahimovic memutuskan kembali ke AC Milan setelah dikaitkan dengan sejumlah klub. Namun, striker asal Swedia itu memiliki tantangan superberat untuk keputusannya itu.
Zlatan Ibrahimovic bukan nama baru bagi pencinta I Rossoneri. Penyerang berusia 38 tahun itu pernah merumput bersama Milan pada musim 2010 hingga 2012.
Bersama klub yang bermarkas di San Siro itu, Zlatan tampil cukup meyakinkan. Ia menyumbang 56 gol dari 85 penampilan bersama Milan. Ia juga berkontribusi atas gelar Serie A ke-18 serta Piala Super Italia untuk Milan.
Advertisement
Kini, sang legenda memutuskan kembali. Ia bahkan berjanji akan mengubah kondisi AC Milan yang sedang terpuruk musim ini.
"Saya kembali ke klub yang saya hormati dan kota yang sangat saya cintai. Saya akan bekerja keras bersama teman-teman untuk mengubah kondisi sekarang menjadi lebih baik. Saya akan melakukan apa pun demi target tersebut," janji Zlatan Ibrahimovic.
Meski kedatangannya diagung-agungkan sebagian besar fans AC Milan, namun tugas Zlatan tidaklah mudah. Melansir dari berbagai sumber, inilah empat tantangan berat yang akan dihadapi Zlatan Ibrahimovic di AC Milan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
1. Mengembalikan Kejayaan AC Milan
Zlatan Ibrahimovic hanya akan mendapat kontrak berdurasi enam bulan plus opsi perpanjangan satu musim dari AC Milan. Namun, sejumlah suporter menghendaki Zlatan untuk membawa Milan setidaknya duduk di klasemen atas Serie A musim 2019/20.
Meski masih memiliki peluang untuk melakukan keajaiban, namun tugas tersebut terhitung berat. Apalagi saat ini, Milan bercokol di posisi 11 klasemen sementara dengan raihan 21 poin.
Dari 17 pertandingan yang telah dilalui, I Rossoneri baru menang enam kali, imbang tiga kali, dan delapan kali menelan kekalahan. Sulit rasanya untuk menembus lima besar dengan waktu yang begitu singkat, kecuali jika hal tak terduga terjadi.
Advertisement
2. Rekan Setim yang Kurang Kompetitif
Selain tantangan berupa tanggung jawab, Zlatan Ibrahimovic juga harus bersabar dengan sejumlah rekannya di AC Milan yang disebut kurang kompetitif. Sejauh ini, Rossoneri hanya memiliki Krzysztof Piatek sebagai pemain yang paling punya nama.
Sementara di sisi lain, jersey dengan nomor punggung 10 milik AC Milan diberikan kepada pemain yang tidak begitu diunggulkan, yakni Hakan Calhanoglu. Padahal, nomor punggung 10 dipercaya sebagai nomor keramat di dunia sepak bola.
Nomor ini biasanya diberikan kepada pemain yang dianggap paling ahli atau berperan vital dalam sebuah klub. Sementara Hakan Calhanoglu, rasanya belum sampai ke tahap tersebut.
3. Harus Siap Bersaing dengan Inter Milan
Sebelum berjaya di kompetisi setingkat Serie A, Zlatan Ibrahimovic memiliki tugas untuk membuat AC Milan perkasa di kotanya sendiri. Itu artinya, Zlatan harus mampu membawa AC Milan mengalahkan Inter Milan, yang merupakan rival sekota.
Namun sekali lagi, itu bukan tugas yang mudah. Meski Inter Milan gagal bersinar di Liga Champions, namun skuat racikan Antonio Conte itu masih cukup diperhitungkan.
Apalagi saat ini, Inter kukuh bercokol di puncak klasemen sementara Serie A dengan koleksi 42 poin. Poin tersebut sejatinya sama dengan milik Juventus, namun Inter unggul dalam koleksi gol.
Advertisement
4. Bersaing dengan Cristiano Ronaldo
Tantangan paling berat Zlatan Ibrahimovic saat memutuskan kembali ke Serie A adalah Crisiano Ronaldo. Sebagai seorang legenda, Zlatan akan kerap dibanding-bandingkan dengan megabintang Juventus itu oleh sebagian besar penggemar.
Namun dengan komposisi pemain AC Milan yang jauh dari kata sempurna, tampaknya akan sulit bagi Zlatan untuk setidaknya setara dengan Cristiano Ronaldo.
Oleh sebab itu, Zlatan Ibrahimovic harus siap secara mental untuk menghadapi beragam tantangan berat di AC Milan itu.
Disadur dari Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari / Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, Published 29/10/2019)