Liputan6.com, Jakarta - Jakarta BNI 46 siap menyambut kompetisi Proliga 2020. Sejak 12 Desember 2019, tim putra dan putri BNI 46 telah menjalani latihan di Padepokan Bola Voli, Sentul, Bogor, Jawa Barat, untuk mengarungi kompetisi bola voli kasta tertinggi di Tanah Air tersebut.
Di tim putra, BNI 46 mempertahankan skuat pada Proliga 2019. Skuat asuhan Samsul Jais ini hanya merekrut dua pemain baru, yakni Dony Haryono di posisi Outside Hitter dan pemain asing Osmany Camejo Durruthy, yang berposisi sebagai middle blocker.
Baca Juga
"Tahun ini kami bersyukur bisa membentuk dua tim sekaligus, putra dan putri. Sekarang tinggal bagaimana mengawinkan juara putra dan putri sekaligus tahun ini," kata Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI Endang Hidayatullah pada acara peluncuran tim BNI 46 di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Advertisement
"Keduanya berpotensi juara. Saya berkeyakinan BNI bisa juara, terutama dengan materi pemain yang ada saat ini. Selama kita ada keyakinan, keinginan, dan serius maka tidak ada yang tidak mungkin," imbuhnya.
Bergabungnya Dony Haryono, yang bersama Timnas Indonesia meraih medali emas pada SEA Games 2019 di Manila, membuat BNI 46 optimistis bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Dari materi pemain, saya lebih optimistis tahun ini. Masuknya Doni Haryono semakin membuat kami optimistis. Tahun ini yakin jadi juara baru," kata Samsul Jais.
Sementara direkrutnya Osmany Camejo Durruthy untuk menutupi salah satu kelemahan BNI 46 di tahun lalu, yakni posisi middle blocker. Osmany pernah membela Jakarta Electric PLN dan menjadi juara Proliga 2015.
Selain Dony Haryono dan Osmany Camejo, tim putra Jakarta BNI 46 juga diperkuat sejumlah pemain Timnas Indonesia pada Proliga 2020. Mereka antara lain Dio Zulfikri, I Putu Randu Wahyu Pradana Putra, dan Sigit Ardian.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Mental Juara
Ketua Tim Jakarta BNI 46 Iman Agus Faizal mengingatkan bahwa tekanan yang akan dihadapi dua kali lebih berat. Karena itu, mental juara Sigit Ardian dan kawan-kawan terus ditempa.
"Cara melatihnya adalah bisa dari individu dan tim. Dari berbagai posisi mereka, bahasa yang keluar adalah bagaimana dia mengerti posisi, bagaimana bisa berakurasi yang bagus, bagaimana dari akurasi yang bagus bisa menerapkan strategi sesuai keinginan pelatih, bagaimana pemain ini bisa beadaptasi cepat terhadap tim dan audience. Itulah yang disebut dengan mental," papar pria yang akrab disapa Fafa tersebut.
"Saya sudah jabarkan, kalau kamu masuk BNI, perang kamu tidak hanya dengan tim itu, tetapi audience. Tim itu audience, dari sekarang kalian harus siap. Karena pemain ini sudah solid, tapi kalo dia tidak punya mental juara, susah. Karena kalau sudah bermental juara, otomatis timnya juara."
Fafa berkaca pada kegagalan Jakarta BNI 46 di final Proliga 2019. Saat itu, Jakarta BNI 46 tak hanya melawan Surabaya Bhayangkara Samator, tapi juga seluruh penonton yang memenuhi GOR Among Rogo, Yogyakarta.
"Hal ini yang kita ubah dari tim putra, maka latihannya game situation-game situation. Mudah-mudahan apa yang diterapkan pelatih, apa yang diinginkan manajemen, bisa tercapture di tim itu," ucap Fafa.
"Karena kalau sudah masuk proliga, tidak ada coba-coba, harus fokus. Makanya saya bilang, main volinya 14 orang, bukan 7 orang," imbuhnya.
Advertisement
Tim Putri
Berbeda dengan tim putra, di putri, Jakarta BNI 46 merombak besar-besaran skuatnya. "Hanya Hany Budiarti dan Novriali Yami yang kami pertahankan," kata Fafa.
Skuat putri Jakarta BNI 46 di Proliga 2020 sebagian besar pemain muda atau milenial. Akan tetapi, ada yang berbeda dari tim putri, yakni posisi setter ditempati pemain asing asal Tiongkok, Wang Chen.
"Kebetulan pemain putrinya milenial, begitu dapat setter Tiongkok jadi senang. Tapi, saya minta pada pelatih (Walfridus) Wahyu, "Hati-hati saya tidak mau pemain Tiongkok itu bermain gaya indonesia, tetapi saya mau pemain Indonesia mendapatkan ilmu dari dia". Itu dengan sendirinya akan mengangkat kualitas dari pemain itu sendiri," ucap Fafa.
"Saya berharap setter Tiongkok ini bisa memberikan sesuatu yang bergairah kepada pemain muda. Belajar bermain dengan mental juara dan secara internasional," imbuhnya.
Dengan skuat yang baru, Fafa optimistis tim putri Jakarta BNI 46 masuk ke grand final. "Walau dibenak saya, siapa sih yang tidak bisa," ujar Fafa.
Â
Tim Putra Jakarta BNI 46
Pemain Lokal:
1. Achmad Faisal Arifin
2. Ahmad Dwi Setiangga
3. Doni Haryono
4. Dio Zulfikri
5. Eko Permana Putra
6. I Kadek juliadi
7. I Putu Randu Wahyu Pradana Putra
8. M. Malizi
9. M. Najib S
10. Muhammad Alfian Taofik Aji Nugroho
11. Okky Damar Saputra
12. Rian Irawan
13. Sigit Ardian
14. Veleg Dhany Ristan Krisnawan
15. Yan Bastian Basoko Bayu
Pemain Asing:
16. Osmel Camejo Durruthy17. Osmany Camejo Durruthy
Pelatih & Asisten Pelatih:
18. Samsul Jais
19. Deny Saputra
20. Yudi Prasetyo
Advertisement
Tim Putri Jakarta BNI 46
Pemain Lokal:
1. Afifah
2. Bunga Mitasari
3. Eris Septia Wulandari
4. Hany Budiarti
5. Juhaidar Yusaini
6. Kemuning Dyah Ayu Werti
7. Lutfiatul Insyah
8. Megawati Hangestri Pertiwi
9. Novriali Yami
10. Putri Lestari
11. Shella Bernadetha Onnan
12. Taniza Nurmazakia
13. Titik Nurjannah
14. Wintang Dyah Kumala Sakti
Pemain Asing:
15. Wang Chen
Pelatih & Asisten Pelatih:
16. Walfridus Wahyu
17. Harjuno Hadi Prayitno
18. Wikandaru Kusuma
Tim Pendukung:
1. Dicky Gunawan (Pelatih Fisik)
2. Bangun Suradesa (Tim Statistik)
3. Harmun Agussoca (Physioterapis )
4. Ahmad Wildan Farochi (Physioterapis)
5. Prisa Dwi Agustiana (Physioterapis)