Waspadai Pengaturan Skor, Sesmenpora Bertemu dengan Satgas Anti Mafia Bola

Pertemuan antara Gatot dan Satgas Mafia Bola berlangsung di Polda Metro Jaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2020, 14:25 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 14:25 WIB
Waspadai Pengaturan Skor, Sesmenpora Bertemu dengan Satgas Anti Mafia Bola
Sesmenpora Gatot S Dewobroto (Ady Nugrahadi/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta- Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto bertemu dengan Satgas Anti Mafia Bola Jilid III. Gatot pun menyerahkan nama-nama yang diduga terlibat dalam pengaturan skor.

Pertemuan antara Gatot dan Satgas Mafia Bola berlangsung di Polda Metro Jaya, Selasa (18/2/2020). "Tadi kami menyebutkan beberapa nama yang perlu diwaspadai," kata Gatot.

Gatot menerangkan, pihaknya mengantongi identitas seorang yang diduga menjadi penghubung antara agen dengan bandar judi atau biasa disebut "runner". Selain itu, beberapa owner klub yang diduga "ikut bermain" dalam pengaturan skor. Nama-nama itu diberikan kepada Satgas Anti Mafia Bola Jilid III.

"Runner ada seseorang (harus diawasi) dan owner-owner klub itu ada beberapa nama tertentu," kata Gatot.

Dalam diskusi dengan Satgas Anti Mafia Bola Jilid III itu, Gatot juga berbagi pengalaman kala berkunjung ke Eropa. Gatot kagum melihat dinamika sepak bola di Liga Spanyol.

 

 

Spanyol

Ternyata di sana sinergitas antara pemerintah, federasi sepak bola, pengelola Liga Spanyol dengan pihak klub terjalin sangat bagus.

"Makanya di sana itu sangat kecil kemungkinan pengaturan skor. Sebab pihak kepolisian di Spanyol itu bisa langsung nyiduk, langsung nangkap," ujar dia.

"Misal pertandingan Barcelona dan Real Madrid itu diperkirakan potensi dugaan pengaturan skor tinggi. Itu bisa mencium sedikit ada laporan masyarakat atau dari sms itu mereka bisa bergerak," dia menandaskan.

Call Center

Sementara itu, Kasatgas Anti Mafia Bola Jilid III, Brigjen Pol Hendro Pandowo menerangkan, pihaknya mengawasi seluruh pertandingan di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Ia juga turut melibatkan masyarakat.

"Kami membuat call center artinya bahwa masyarakat juga bisa memberi masukan kepada kami," ujar dua. (Ady Nugrahadi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya