Liputan6.com, Jakarta Liga Italia 'mati suri'. Penyebaran wabah virus corona memaksa agama kedua bagi warga Negeri Pizza dihentikan sementara, termasuk Serie A yang jadi kasta tertinggi kompetisi sepak bola di sana.
Italia sampai saat ini memang masih terus berjuang mengendalikan penyebaran virus Corona yang sudah menjangkiti lebih dari 100 ribu orang di berbagai penjuru dunia. Hingga berita ini diturunkan, di Italia sudah ditemukan lebih dari 10 ribu kasus virus Corona dan telah merenggut hingga 631 jiwa.
Tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-har warga, penyebaran virus Corona yang sangat masif di Negeri Pizza juga telah berimbas terhadap penyelenggaraan ajang olahraga, termasuk sepak bola.Â
Advertisement
Saat kasus virus Corona menunjukkan menunjukkan peningkatan yang signifikan, pemerintah Italia telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang membatasi peregerakan warganya. Pada 21 Februari lalu, saat jumlah yang terinfeksi virus Corona mencapai 17 orang dengan 1 kematian, pemerintah Italia segera mengkarantina warga yang berdomisili di sejumlah kawasan di region Lombardia yang dianggap sebagai pusat penyebaran virus atau oleh pemerintah Italia dikategorikan sebagai zona Merah.Â
Langkah ini kemudian diikuti dengan pembatalan pertandingan, termasuk Serie A yang seharusnya berlangsung di Lombardia, Veneto, dan Piedmont-- daerah yang masuk dalam zona merah. Empat pertandingan lainnya juga dibatalkan, sepekan berselang, saat jumlah kasus kembali meningkat.Â
Salah satu yang jadi korban adalah duel Juventus vs Inter Milan atau dikenal sebagai Derby d'Italy. Duel ini seharusnya berlangsung di Juventus Stadium, Senin (2/3/2020). Selain Serie A, dua semifinal Coppa Italia yang mempertemukan Juventus vs AC Milan dan Inter Milan vs Napoli juga ditunda.Â
Â
Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Pro dan Kontra
Upaya pemerintah Italia dalam menekan laju penyebaran virus Corona tidak sanggup menahan laju penyebaran virus. Bahkan jumlahnya meningkat drastis di awal bulan ini. Untuk itu, pemerintah Italia kembali mengeluarkan kebiijakan pada 3 Maret 2020, yakni mewajibkan seluruh perhelatan olahraga termasuk pertandingan sepak bola agar digelar tanpa penonton atau tertutup hingga 3 April 2020.
Kebijakan ini sempat menimbulkan pro dan kontrak di kalangan stake holder sepak bola di Italia. Presiden Inter Milan, Steven Zhang, bahkan sempat melontarkan kritik keras kepada Presiden Serie A Paolo Dal Pino atas langkah yang diterapkan dalam menangani penyebaran virus corona.Â
"Bermain-main dengan kalender dan selalu menempatkan kesehatan masyarakat sebagai pertimbangan sekunder. Anda mungkin badut terbesar dan paling gila yang pernah saya lihat. 24 jam? 48 jam? 7 hari? Lalu apa lagi? Apa langkah Anda selanjutnya?“ kata Zhang menyindir Dal Pino.
Inter Milan sebelumnya menyurati Lega Serie A meminta agar laga kontra Sampdoria yang ditunda karena virus Corona sebaiknya digelar sebelum berhadapan dengan Juventus. Namun permintaan ini ditolak oleh peserta lain karena dianggap bakal merusak skenario yang sudah disiapkan sebelumnya.
Akibat komentar ini, Zhang kini dalam penyelidikan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Â
(Selengkapnya bisa Anda baca pada tautan ini)Â
 Â
Advertisement
Berhenti Sementara
Pada 8 Maret 2020, pemerintah Italia akhirnya mengisolasi seluruh daerah utara menyusul kasus virus Corona yang telah mencapai angka 1.492 dan 266 kematian. Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora, kemudian meminta operator Serie A untuk menunda pertandingan yang dijadwalkan pada hari itu.Â
Akibatnya, duel AC Parma vs SPAL di Stadio Ennio Tardini yang semula berlangsung Minggu (8/3/2020) pukul 12.30 waktu setempat sempat molor. Pemain AC Parma yang sedang menunggu di lorong menuju lapangan kemudian kembali diminta masuk kembali ke kamar ganti. Negosiasi berlangsung sebelum akhirnya pertandingan diputuskan berlangsung pukul 13.45 atau 75 menit lebih lambat.
Pada kesempatan itu juga diputuskan seluruh pertandingan Liga Italia yang berlangsung hari ini, termasuk duel Juventus vs Inter Milan, tetap bergulir.
Setelah itu muncul kabar, Federasi Sepak Bola Italia ingin menggelar rapat dengan klub, pemerintah, serta Lega Serie A selaku operator kompetisi pada Selasa (10/3/2020). Tidak lama kemudian terkuak ancaman dari Asosiasi Pemain Sepak Bola di Italia (AIC) untuk mogok jika kompetisi berlanjut.
Namun perdebatan tidak berlangsung lama karena sehari setelahnya, pemerintah Italia memutuskan untuk menutup negaranya menyusul kenaikan kasus menjadi 1.797 dengan 463 kematian. Keputusan ini kemudian diikuti dengan penghentian sementara kompetisi Serie A hingga tanggal 3 April 2020.Â
Keputusan ini tentu saja semakin merusak tatanan jadwal sisa Serie A musim ini. Sebab jumlah pertandingan yang tertunda semakin banyak. Hingga 3 April mendatang, Serie A setidaknya harus menggelar 34 pertandingan, termasuk empat pertandingan yang masih tertunda sebelumnya.Â
Situasi ini tentu saja membuat operator Serie A bakal kelimpungan dalam menuntaskan laga. Apalagi jadwal tersisa masih banyak, mencapai 134 laga. Menghentikan laga juga bukan pilihan ideal mengingat persaingan di puncak klasemen tengah berlangsung sengit. Saat ini, Juventus masih memimpin dengan 63 poin dari 26 laga atau terpaut 1 poin dari Lazio yang menguntit di urutan kedua. Sementara posisi ketiga ditempai oleh Inter Milan koleksi 54 poin dari 25 pertandingan.Â
 Â