Berhenti Akibat Virus Corona, Kelanjutan Serie A Masih Suram

Masalah terburuknya adalah Serie A sedang dalam posisi terjepit. Sebab pada musim panas nanti, UEFA akan menggelar Euro 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2020, 11:35 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 11:35 WIB
Logo Serie A 2019/2020
Logo Serie A 2019/2020 (Bola.com/Adreanus Titus/Faris Kholid)

Roma - Serie A akhirnya harus dihentikan Pemerintah Italia hingga 3 April 2020 mendatang karena wabah virus corona. Lalu bagaimana kelanjutan salah satu kompetisi sepak bola paling bergengsi ini?

Penyebaran virus Corona di Italia kian masif dan telah merenggut banyak korban jiwa. Dari beberapa sumber diketahui kalau sudah ada nyaris 8 ribu kasus virus Corona di seluruh penjuru negara Spaghetti tersebut.

Di antara 8 ribu kasus, diketahui bahwa ada 463 jiwa korban meninggal akibat penyakit yang pertama kali dideteksi di Wuhan, China tersebut. Sementara 733 orang lainnya diklaim sedang menjalani perawatan yang intensif.

Italia sudah melakukan berbagai cara agar kompetisi Serie A tetap bisa berjalan di tengah merebaknya virus itu. Namun pada akhirnya, mereka tidak bisa mengelak lagi dan dengan terpaksa harus menghentikan kompetisi untuk sementara.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kalau kasus virus Corona di Italia sudah mereda? pihak penyelenggara Serie A jadi punya PR besar karena kompetisi sudah pasti tak bisa diselesaikan sebelum musim panas dimulai.

Serie A Terjepit

Ilustrasi Logo Serie A
Ilustrasi Logo Serie A - The Football Mind

Masalah terburuknya adalah Serie A sedang dalam posisi terjepit. Sebab pada musim panas nanti, UEFA akan menggelar Euro 2020. Itu artinya, pihak penyelenggara harus menunggu ajang tersebut kelar untuk melanjutkan Serie A 2019/20.

La Repubblica memaparkan tiga opsi bagi Serie A dalam situasi ini. Pertama, kompetisi tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya andai Euro 2020 juga dinyatakan mundur dari jadwal seharusnya.

Hal ini masih memungkinkan untuk terjadi. Pasalnya wabah virus Corona tidak hanya 'meramaikan' Italia saja. Beberapa kasus juga sudah ditemukan di Spanyol serta Inggris dan bahkan beberapa pertandingan Eropa harus dilaksanakan tanpa penonton.

Opsi lainnya akan membuat jadwal tim-tim Italia menjadi lebih ketat, terutama bagi mereka yang bermain di kompetisi Eropa juga. Jadwal dipadatkan hingga tim harus bermain setiap dua atau tiga harinya.

Melakukan opsi kedua tersebut juga masih memakan korban. Kompetisi domestik lainnya, Coppa Italia, yang sudah masuk ke leg kedua babak semi-final, harus ditunda sampai antara bulan Juni ataupun Agustus.

Opsi Terburuk

Para pemain Juventus merayakan gol ke gawang Inter Milan di hadapan bangku-bangku Juventus Stadium yang kosong akibat wabah virus Corona yang kini melanda Italia. Juventus akhirnya menang 2-0 atas Inter Milan, Senin (9/3/2020)
Para pemain Juventus merayakan gol ke gawang Inter Milan di hadapan bangku-bangku Juventus Stadium yang kosong akibat wabah virus Corona yang kini melanda Italia. Juventus akhirnya menang 2-0 atas Inter Milan, Senin (9/3/2020). (Vincenzo PINTO / AFP)

Dan tentu saja, opsi yang paling buruk adalah musim diselesaikan sampai ke titik yang sekarang. Agar adil, scudetto tidak akan diberi ke klub manapun dan FIGC hanya perlu menentukan tim-tim yang mendapatkan tiket ke ajang Eropa musim depan.

Klub-klub yang berada di zona degradasi pun akan mendapatkan keuntungan. Mereka tidak akan diturunkan ke ajang Serie B, dan dua tim teratas Serie B akan dipromosikan sehingga peserta Serie A bertambah menjadi 22 klub.

Sumber asli: Football Italia

Disadur dari: Bola.net (penulis: Yaumil Azis, published 10/3/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya