Lantaran Corona Covid-19, Ilmuwan Jerman Meragukan Liga-Liga Eropa Bisa Dilanjutkan Tahun Ini

Ilmuwan virus atau virolog Jerman, Jonas Schmidt-Chanasit, tidak yakin kompetisi sepak bola di Eropa bisa dilanjutkan tahun ini. Sebab, menurut Schmidt-Chanasit, pandemi virus corona Covid-19 masih membayangi dunia.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 21 Mar 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 11:30 WIB
Virus Corona
Ilustrasi Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). (CDC via AP, File)

Liputan6.com, Hamburg - Ilmuwan ahli virus atau virolog Jerman, Jonas Schmidt-Chanasit, tidak yakin kompetisi sepak bola di Eropa bisa dilanjutkan tahun ini. Sebab, menurut Schmidt-Chanasit, pandemi virus corona Covid-19 masih membayangi dunia.

Dia berpendapat, sepak bola akan sulit dimainkan kembali sampai musim dingin nanti. Profesior dari Institut Bernhard-Nocht, Hamburg itu menilai, situasi dunia masih parah dalam menghadapi pandemi virus corona.

"Kita semua melihat situasi di Eropa saat ini dan apa yang masih harus kita hadapi, bahkan jika hal itu tidak berlangsung parah, bukan berarti kompetisi sepak bola bisa berlanjut," terang Schmidt-Chanasit, seperti dilansir OneFootball.

UEFA belum lama ini memutuskan menunda pelaksanaan turnamen Euro 2020 menjadi digelar tahun depan. Hal itu agar memberi kesempatan kompetisi-kompetisi domestik di Eropa merampungkan liga mereka musim ini selambat-lambatnya 30 Juni 2020.

Sayangnya, Schmidt-Chanasit meragukan hal tersebut akan berjalan sesuai rencana. Jika pun pandemi virus corona Covid-19 menurun di Eropa, dia menilai pertandingan sepak bola malah bisa meningkatkannya lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perburuk Situasi

Sepinya Duel Juventus vs Inter Milan di Tengah Ancaman Virus Corona
Suasana pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Juventus di Allianz Stadium, Turin, Italia, Minggu (8/3/2020). Pertandingan yang dimenangkan Juventus 2-0 itu digelar tanpa penonton akibat kekhawatiran akan penyebaran virus corona (COVID-19). (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

"Kembali digelarnya kompetisi sepak bola akan memperburuk situasi secara signifikan. Pun jika pertandingan dimainkan tanpa penonton, itu akan memicu orang berkumpul lagi dan menyaksikannya secara bersama-sama," jelas Schmidt-Chanasit.

Schmidt-Chanasit menyarankan banyak hal harus diprioritaskan di luar kegiatan suka ria seperti kompetisi olahraga. Sebab, kompetisi olahraga memicu orang untuk berkerumun.


Data WHO

Berdasarkan data WHO, hingga Jumat (20/3/2020), sedikitnya 209.839 kasus orang terinfeksi virus corona Covid-19 di 169 negara dengan tingkat kematian mencapai 8.778 jiwa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya