Joao Alves Ungkap Kisah Kocak Bintang Manchester City

Jo didatangkan Manchester City dalam kesepakatan 24 juta euro dari CSKA Moscow. David Silva, kata dia, dikritik pers karena fisiknya.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 16:00 WIB
Liverpool Vs Manchester City
Gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum, mengontrol bola saat melawan Manchester City pada laga Premier League di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (10/11). Liverpool menang 3-1 atas City. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta Mantan pemain Manchester City, Joao Alves atau biasa disapa Jo, mengungkap kenangan bersama klub lamanya. Jo bahkan menceritakan sikap dan perilaku eks rekan-rekannya di klub Liga Inggris tersebut.

Ini diutarakan striker yang saat ini bermain untuk klub Jepang Nagoya Grampus pada ESPN Brasil, beberapa waktu lalu.

Ternyata alih-alih berbicara tentang klubnya saat ini atau bahkan seluruh kariernya, Jo memilih untuk mengobrol tentang topik tertentu, ketika ia berada di Manchester City.

Jô diminta oleh wartawan Vladimir Bianchini untuk berbicara tentang masing-masing rekan satu timnya yang terkenal saat itu. Dan, ternyata Jo memiliki beberapa kisah lucu untuk diceritakan.

Pertama berbicara tentang Patrick Vieira. “Dia adalah pria yang fantastis, yang menjadi teman saya dan biasa pergi ke rumah saya," kenang eks penyerang Manchester City itu.

Seorang Pemimpin

Patrick Vieira
Patrick Vieira menjabat sebagai pelatih New York City FC.

“Dia sangat serius dan memberi hormat. Vieira selalu menjadi kapten dan semua orang mengira dia adalah pria yang tangguh. Tapi dia adalah orang yang sangat baik hati dan orang yang baik. Dia seorang pemimpin dan dia memerintahkan segalanya.

"Vieira selalu memuji kualitas pemain Brasil,"

Menari di Ruang Ganti

pemain terbaik Benua Afrika
2012, 2013, 2014 : Yaya Toure - Gelandang kelahiran Pantai Gading ini meraih penghargaan pemain terbaik Benua Afrika tiga kali berturut-turut saat berseragam Manchester City.(AFP/Oli Scarff)

Kemudian tiba saatnya untuk berbicara soal Yaya Toure: “Dia adalah salah satu protagonis dari gelar Piala FA. Dia mencetak gol di derby melawan United di semifinal dan satu lagi di final."

"Dia adalah salah satu dari orang-orang yang menari di ruang ganti setelah juara dengan memakai funk Brasil. Dia meminta saya untuk mengajar beberapa langkah."

“Warga Brasil tidak tahu berapa banyak mereka referensi untuk pemain lain di dunia, bahkan untuk yang dikuduskan. Yaya selalu berbicara tentang bermain untuk Barcelona dengan Ronaldinho dan tentang sepak bola Brasil. ”

Dikritik Media

Manchester City Vs Everton
Gelandang Manchester City, David Silva, berebut bola dengan pemain Everton, Djibril Sidibe, pada laga Premier League di Stadion Etihad, Rabu (1/1/2020). Manchester City menang 2-1 atas Everton. (AP/Rui Vieira)

Pada bagian lain, Jo menceritakan sosok David Silva: “Ketika dia tiba, pers mengkritik dia karena caranya bermain, bentuk dan ukuran fisiknya. Mereka mengatakan itu tidak akan berhasil di Liga Premier, tetapi dia sudah berada di sana selama 10 tahun bermain di level tinggi," kata Jo.

"Orang-orang perlu berhati-hati ketika berbicara tentang sesuatu karena sepakbola memainkan trik yang luar biasa."

“Dia sangat baik dan ramah dengan kami. Setiap bulan ada pesta untuk staf pelatih dan para pemain. Di pesta-pesta, dia adalah pria yang menikmati minum bir dan melepaskannya. Guys, bagaimana David Silva dalam pelatihan dan permainan bisa begitu tenang ... Tapi di pesta dia terus berbicara dan mengolok-olok," ujar Jo.

Menurut Jo, semua orang mengira dia sangat pemalu, dang tidak banyak bicara. Tapi dia pria yang menyenangkan, setiap hari suka menghibur, bersenang-senang, dan berbicara.

Tak Bertahan Lama

Jo didatangkan Manchester City dalam kesepakatan 24 juta euro dari CSKA Moscow pada musim panas 2008. Tapi waktunya bermain untuk klub ini tidak bertahan lama.

Enam bulan kemudian ia dipinjamkan ke Everton, tinggal di The Toffees selama setahun, hingga Januari 2010. Kemudian ia menghabiskan sisa musim itu dengan status pinjaman di klub Turki Galatasaray.

Ketika kembali, ia bermain untuk Manchester City untuk musim lain, dan kemudian kembali ke Brasil dengan bebas pindah ke Internacional. Dia memiliki enam gol dan lima assist dalam 42 penampilan untuk The Citizens.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya