Kepindahan Harry Kane ke MU Sulit Terwujud Akibat Pandemi Corona Covid-19

Pandemi virus corona Covid-19 akan mengubah bursa transfer pemain. MU sulit mendapatkan Kane tahun ini.

oleh Thomas diperbarui 26 Apr 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2020, 18:50 WIB
Striker eFootball PES 2020
Harry Kane (AP/Anthony Devlin)

Liputan6.com, London- Manchester United (MU) terus saja dikaitkan dengan penyerang Tottenham Hotspur Harry Kane. MU konon ingin merekrut pria Inggris itu pada musim panas 2020 mendatang.

Kane dibutuhkan MU untuk memperkuat lini depan mereka. Eks pemain Arsenal itu bakal menjadi duet bagi Marcus Rashford.

Namun pandemi virus corona Covid-19 bisa mengubah segalanya. Pengamat sepak bola Toni Cascarino memperkirakan sulit terjadi MU membeli Kane musim panas nanti.

Kondisi keuangan klub-klub Eropa terpukul dengan adanya pandemi virus corona Covid-19. MU juga terkena dampaknya. Petinggi MU Ed Woodward beberapa hari lalu menyatakan bisnis transfer pemain di musim panas nanti tidak akan sama lagi setelah terjangan Covid-19.

Tottenham sendiri mematok harga sangat tinggi untuk Kane. Peminat Kane harus membayar sekitar 200 juta pound. Cascarino menilai MU tidak akan mau memenuhi permintaan Tottenham.

 

 

Komentar

"Saya pikir Ed Woodward akan menyadari bahwa ini memiliki peluang emas untuk tetap menghasilkan uang besar dan akan ada pemain yang tersedia dengan harga lebih murah daripada yang seharusnya," terang Cascarino seperti dikutip dari Talksport.

“Saya pikir itu jelas karena ada pasar Eropa dan mereka akan terpengaruh, tetapi saya juga merasa dia tahu dia tidak bisa pergi, dan tidak mau, menghabiskan 200 juta pound untuk Harry Kane."

Minim Transfer Mahal

Harry Kane Incaran Utama Manchester United
Harry Kane (AFP/Daniel Leal-Olivas)

Kompetisi sepak bola di Eropa telah dihentikan sejak Maret lalu. Situasi ini menganggu keuangan klub-klub. Cascarino memperkirakan tidak akan ada mega transfer diatas 100 juta pound pada musim panas 2020.

"Kesepakatan itu tidak akan terjadi. Saya pikir mereka mungkin terjadi sebelum pandemi. Mungkin ada kesepakatan lebih dari 100 juta pound," tegas Cascarino.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya