Puasa di Bulan Ramadan Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

Saat puasa, seorang muslim akan menahan diri untuk tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 18:15 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 18:15 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta- Bulan Ramadan menjadi bulan yang sangat dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Namun, bulan puasa tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini bulan Ramadan harus dijalani ditengah pandemi corona.

Akibat penyebaran Covid-19, banyak kegiatan yang tidak bisa dilakukan seperti Ramadhan sebelumnya. Seperti sholat berjamaah di masjid, berbuka puasa bersama, bahkan sholat Idul Fitri. 

Pada bulan Ramadan tahun ini, umat muslim juga harus menjaga kesehatan agar imun tubuh tetap baik dan terhindar dari risiko penularan virus corona.

Saat puasa, seorang muslim akan menahan diri untuk tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam. Namun, berpuasa justru dikatakan dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada R. Dwi Budiningsari.

Dwi mengatakan menjalankan ibadah puasa dapat meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Ia menambahkan, belum ada penelitian yang mengatakan berpuasa bisa  meningkatkan risiko tertular COVID-19.

“Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan puasa meningkatkan resiko terinfeksi COVID-19,” kata Dwi.

 

Perbaiki Jaringan Sel yang Rusak

Dwi menerangkan, berpuasa dapat memperbaiki jaringan sel-sel yang rusak. Selain itu, berpuasa juga dapat merangsang pertumbuhan sel darah putih jika dilakukan selama 30 hari penuh. Hal itulah yang diyakini dapat menumbuhkan kekebalan tubuh.

Perlu diketahui, kondisi tubuh akan lebih kuat jika terjadi regenerasi imun. Tubuh yang kuat dapat menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya.

Asupan Gizi Seimbang

Makan sahur - buka puasa (iStock)
Ilustrasi makan bersama sahur dan buka puasa (iStockphoto)

Meski demikian, menjalani puasa harus diimbangi dengan asupan gizi yang seimbang. Imunitas tubuh seseorang dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi.

Orang yang kekurangan gizi akan rentan tertular virus. Sedangkan sebaliknya, orang dengan gizi cukup memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus.

Dwi menjelaskan, ada tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh. Pertama, sebagai sumber energi yang menjadi prioritas utama dalam tubuh. Kedua, sebagai pengatur tubuh agar tetap bugar dan sehat. 

Terakhir, sebagai penggerak pertumbuhan apabila fungsi pertama dan kedua terpenuhi.

Hilangkan Massa Lemak Tubuh

Selain itu, berpuasa dapat menghilangkan massa lemak tubuh yang berlebih. Lemak yang berlebih diketahui dapat menyebabkan peradangan organ tubuh. Hal itu dapat memicu berbagai penyakit pembuluh darah dan kesehatan lainnya.

“Kalau yang kelebihan lemak bisa menurunkan berat badan, maka dia juga dapat memperbaiki imunitasnya,” pungkas Dwi.

(Camelia/Balwa Ramadhan/mg)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya