Puasa Diklaim Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh, Begini Penjelasan Ahli

Berpuasa justru dikatakan dapat meningkatkan imunitas tubuh loh, berikut penjelasannya.

oleh Camelia diperbarui 28 Apr 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 10:00 WIB
Berbuka Puasa
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: pexels.com/Kaboompics

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan tahun ini sangat berbeda dengan bulan-bulan Ramadan sebelumnya. Ramadan tahun ini dijalani di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Banyak kegiatan yang biasa dilakukan di bulan Ramadan tak bisa lagi dilakukan seperti biasanya. Seperti sholat berjamaah di masjid, berbuka puasa bersama hingga sholat Idul Fitri.

Di bulan Ramadan tahun ini umat muslim nampaknya juga harus terus menjaga kesehatan tubuh agar imun tubuh tetap baik dan terhindar dari risiko penularan virus Corona Covid-19.

Namun, berpuasa justru dikatakan dapat meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada R. Dwi Budiningsari.

Dwi menjalankan ibadah puasa mampu meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Dia menambahkan belum ada penelitian yang mengatakan berpuasa mampu meningkatkan risiko tertular COVID-19.

“Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa meningkatkan resiko terinfeksi COVID-19,” kata Dwi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memperbaiki Sel Tubuh yang Rusak

Ilustrasi Sahur, Buka Puasa, Puasa, Ramadan (iStockphoto)
Salah Memilih Menu Sahur Selama Puasa Ramadan Berbahaya untuk Tubuh (Ilustrasi/iStockphoto)

Dwi juga menyatakan bahwa puasa dapat memperbaiki jaringan sel-sel yang rusak. Selain itu, puasa selama 30 hari dapat merangsang pembentukan sel-sel darah putih yang baru. Hal inilah yang kemudian dapat menumbuhkan sistem kekebalan tubuh.

Pasalnya kondisi dengan sistem kekebalan tubuh yang telah diregenerasi akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya.

 


Perhatikan Asupan Gizi Seimbang

Ilustrasi buka puasa dengan kurma
Ilustrasi buka puasa dengan kurma (sumber: iStock)

Namun, ada hal penting yang perlu kamu perhatikan saat menjalani puasa, yaitu asupan gizi yang seimbang.

Menurut Dwi, kekebalan tubuh itu dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas dari asupan gizi. Orang yang mengalami kekurangan gizi akan rentan tertular Virus Corona. Sementara orang yang bergizi baik berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus tersebut.

Dwi menjelaskan bahwa secara umum ada tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Pertama, sebagai sumber energi yang menjadi sumber prioritas utama dalam tubuh. Kedua, sebagai pengatur agar tubuh tetap sehat dan bugar, yang di dalamnya juga mengatur kekebalan tubuh.

Terakhir, sebagai penggerak pertumbuhan yang akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.


Mengeluarkan Racun pada Tubuh

Kebiasaan Buruk
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: pexels.com/fauxels

Selain itu, puasa juga dikatakan dapat mengeluarkan racun dalam tubuh, seperti zat-zat adiktif dalam makanan seperti pengawet dan pewarna makanan.

Selain itu, puasa juga dapat mengurangi massa lemak tubuh berlebih yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Hal itu dikarenakan lemak yang berlebih dapat menyebabkan peradangan organ tubuh. Peradangan itulah yang dapat memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.

“Kalau yang kelebihan lemak bisa menurunkan berat badan, maka dia juga dapat memperbaiki imunitasnya,” kata Dwi, Jum’at (24/4/2020).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya