London - Jose Mourinho punya kenangan pahit di semifinal Liga Champions 2012,. Saat itu, Real Madrid yang dilatih Mourinho gagal melangkah ke final setelah didepak Bayern Munchen.Â
El Real kalah 1-2 pada leg pertama. Harapan Real Madrid melenggang ke final tampak akan terbuka ketika Cristiano Ronaldo melesakkan dua gol pada leg kedua. Tapi harapan untuk melaju tertunda ketika Arjen Robben menyamakan skor. Laga tersebut harus dilesaikan dengan adu penalti.Â
Baca Juga
Keren Banget! 3250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025 di Sydney
Tiga Alasan Gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Kurang Tajam, STY Belum Temukan Solusi!
Timnas Singapura Harus Pindah ke Stadion Jalan Besar untuk Semifinal Piala AFF 2024, Ini Alasannya
Peruntungan Los Blancos benar-benar habis pada adu tos-tosan. Mendapat dukungan penuh suporter di Santiago Bernabeu, Real Madrid malah takluk 1-3. Kaka dan Sergio Ramos gagal menunaikan tugas dengan sempurna. Harapan melangkah ke partai puncak pupus sudah. Â
Advertisement
Kekalahan tersebut begitu menyesakkan bagi Jose Mourinho. Musim itu Real Madrid memang berhasil menyabet gelar La Liga dengan berkelas. Tapi, tetap saja kegagalan di Liga Champions menorehkan luka mendalam bagi Mourinho.Â
Pelatih asal Portugal tersebut bahkan mengaku menangis di dalam mobil saat perjalanan pulang dari stadion. Â
"Itulah sepak bola. Cristiano, Kaka, Sergio Ramos. Mereka adalah tiga monster di sepak bola. Tak ada keraguan tentang itu. Tetapi mereka juga manusia. Malam itu satu-satunya momen saya menangis setelah pertandingan sepak bola," kata Mourinho, seperti dilansir Mirror, Sabtu (2/5/2020).Â
"Saya mengingatnya dengan baik. Saya da Aitor Karanka memarkir mobil di depan rumah saya, kemudian menangis. Sangat sulit menerima kekalahan itu karena pada musim 2011-202 kami adalah tim terbaik di Eropa," imbuh Jose MourinhoÂ
Â
Â
Â
ÂÂ
Tak Terbendung di La Liga
Jose Mourinho pantas kecewa berat. Saat itu, harapan berjaya di Eropa membumbung tinggi karena sepak terjang Real Madrid di La Liga benar-benar tak terbendung. Itu menjadi gelar La Liga yang kedua bagi Mourinho bersama Los Blancos.Â
Real Madrid membukukan 100 poin pada musim itu, serta mencetak rekor untuk torehan gol terbanyak. El Real juga mencatatkan poin tandang terbanyak.Â
Jose Mourinho puas kembali menjadi kampiun La Liga bersama Real Madrid karena mengukirkan catatan emas di buku sejarah selalu menjadi ambisinya.Â
"Itu menjadi hattrick saya, jika mengesampingkan karier saya di Portugal. Saya ingin memenangi liga di Inggris, Italia, dan Spanyol. Saya masih satu-satunya pelatih yang pernah melakukan itu," imbuh mantan pelatih Chelsea, Inter Milan, dan Manchester United itu. Â
Jose Mourinho sempat kembali dihubungkan dengan kemungkinan kembali ke Santiago Bernabeu pada awal musim ini sebelum memutuskan menerima pinangan Tottenham Hotspur.Â
Sejak Mourinho gagal mempersembahkan trofi Liga Champions pada 2012, Real Madrid telah menang empat kali lagi. Sekali bersama Carlo Ancelotti dan tiga kali lainnya di bawah tangan dingin Zinedine Zidane.Â
Sumber: Mirror
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 3/5/2020)
Advertisement