Kejam, Pemain Turki Bunuh Anaknya yang Berusia 5 Tahun

Cevher Toktas, seorang pemain di Liga Turki mengaku telah membunuh putranya, yang baru berusia lima tahun dan diduga terkena COVID-19, dengan cara mencekiknya.

oleh Aning Jati diperbarui 13 Mei 2020, 14:50 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 14:50 WIB
Ilustrasi
Cevher Toktas, seorang pemain di Liga Turki mengakui telah membunuh putranya, yang baru berusia lima tahun dan diduga terkena COVID-19, dengan cara mencekiknya.

Jakarta - Berita menggegerkan datang dari sepak bola Turki. Seorang pesepak bola profesional di negara itu, Cevher Toktas, beberapa hari lalu menyerahkan diri ke pihak kepolisian setempat.

Cevher Toktas mengaku telah membunuh putra kandungnya yang baru berusia lima tahun.

Seperti dilansir dari media lokal Turki, Bursa, putra Toktas yang bernama Kasim, mengalami demam tinggi dan batuk. Pada 23 April 2020, Karim kecil lantas dibawa ke rumah sakit dan diduga terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.

Kasim kemudian menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Namun, beberapa jam kemudian, Toktas melaporkan kepada dokter jaga bahwa kondisi putranya memburuk, dengan kesulitan bernapas. Meski telah dipindahkan ke ICU, Kasim meninggal dunia 1,5 jam kemudian.

Sehari berselang, Kasim dimakamkan. Sekilas, tak ada kejanggalan dalam peristiwa itu, hingga Toktas mendatangi Kantor Polisi Carsi di Turki pada 4 Mei lalu atau 11 hari setelah meninggalnya Kasim, dan mengaku dia telah mencekik putranya tersebut.

Dalam pengakuannya, ia mencekik sang putra, hanya karena alasan tak menyukai putranya.

"Saya meletakkan bantal di kepala putra saya, yang sedang tertidur dengan mulut terbuka, dan saya menekan bantal itu selama 15 menit," demikian pengakuan Toktas di hadapan Polisi, seperti dilansir dari Marca.

"Saya tak pernah menginginkannya, tidak sama sekali, bahkan sejak dia lahir. Saya tak tahu mengapa saya tak menginginkannya."

"Itu satu-satu alasan mengapa saya membunuhnya, karena saya tak menginginkannya," jelasnya.

"Saya tak punya gangguan mental," tegas Toktas.

Dengan pengakuan Toktas itu, Kepolisian Turki membongkar makam Kasim dan melakukan autopsi.

Cevher Toktas, pesepak bola berusia 32 tahun, langsung ditahan dan dijerat pasal pembunuhan, yang membuatnya terancam dijatuhi hukuman seumur hidup.

Akui Mencekik Sang Putra

Cevher Toktas
Cevher Toktas, pesepak bola Turki bunuh putra sendiri. (Bola.com/Istimewa)

Setelah melakukan pembunuhan itu, Cevher Toktas menelpon istri dan ayahnya untuk memberitahukan putranya telah meninggal dunia. Ia menyatakan keluarganya tidak menaruh kecurigaan kepadanya.

Sampai pada sore hari, 4 Mei 2020, ketika saat sedang duduk bersama istrinya di rumah, Toktas mengaku memikirkan apa yang telah dilakukannya dan dia merasa tak nyaman.

"Saya bilang ke istri, ada pekerjaan yang harus saya lakukan dan meninggalkan rumah," demikian pengakuan Toktas, yang lantas menuju ke Kantor Polisi.

"Saya tak punya masalah dengan istri dan anak saya yang lain. Saya tegaskan. Kematian putra saya bukan karena kelalaian. Saya mencekik putra saya," kata Toktas.

 

Bela Klub Bursa Yildirim Spor

Cevher Toktas merupakan pesepak bola yang bermain di posisi bek tengah. Pria kelahiran 13 September 1987 ini pernah memperkuat beberapa klub di Liga Turki, termasuk Hacettepe Spor yang berkiprah di Super Liga (kompetisi kasta teratas Liga Turki) pada musim 2008-2009, dan banyak klub lokal lainnya di Turki.

Saat ini dia membela klub Bursa Yildirim Spor, yang bermain di kompetisi amatir Liga Turki.

Sumber: Bursa, Marca

Disadur dari Bola.com (Aning Jati)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya