Gaya Melatih Sarri Bikin Pemain Chelsea Bosan

Sebelum menangani Juventus, Maurizio Sarri membawa Chelsea menjuarai Liga Europa. Namun, ada kesan negatif yang ditinggalkannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2020, 08:00 WIB
Maurizio Sarri - Juventus - ICC 2019
Maurizio Sarri masih belum puas dengan performa Juventus. (AFP/Thananuwat Srirasant)

London - Metode kepelatihan Maurizio Sarri ternyata dianggap membosankan oleh pemain Chelsea. Klaim tersebut datang dari Gianfranco Zola, yang menjadi asistennya di Stamford Bridge.

Namun, apa yang dilakukan Sarri di Stamford Bridge sangat berbeda dengan ketika menangani Napoli. Sarri berhasil membawa Napoli bersaing di papan atas dan memperlihatkan permainan yang mengesankan.

Sementara ketika bersama Chelsea, Sarri berhasil membawa The Blues finis di peringkat ketiga dalam klasemen akhir Premier League dan membawa The Blues menjadi juara Liga Europa.

Kebersamaan Sarri dengan Chelsea hanya berjalan satu musim. Juventus kemudian menggoda Sarri untuk pulang ke Italia. Sarri, yang tidak betah di Inggris, kemudian menjadi pelatih Juventus pada musim 2019-2020.

Gianfranco Zola menerangkan pada awal kedatangan Maurizio Sarri, para pemain Chelsea menyambut dengan antusias. Mereka semangat menjalani latihan dengan metode yang diterapkan.

"Awalnya, pemain mengikuti apa yang katakan, mereka brilian," ujar Gianfranco Zola kepada beIN Sport.

"Semua mengikuti, tapi pekan demi pekan berlalu karena pengulangan dan kuantitas laga yang kami mainkan, para pemain mulai merasa lelah dan bosan," sambung asisten pelatih Chelsea kala itu.

 

Pemain Mulai Bosan, Terutama Eden Hazard dan Willian

Striker Chelsea Eden Hazard (kiri) dan Willian (Twitter Chelsea)
Striker Chelsea Eden Hazard (kiri) dan Willian (Twitter Chelsea)

Penampilan Chelsea menurun pada pertengahan musim. Pemain mulai bosan, tetapi Sarri tidak punya pilihan lain. Metode itu diyakini yang paling tepat untuk pemain Chelsea agar tampil lebih baik.

"Mereka pemain brilian, tapi jujur saja, mereka bosan. Mereka terus mengulangnya dan itulah mengapa semua pemain menurun, tetapi kami menanjak jelang akhir musim," kata Zola.

Menurut Gianfranco Zola, di antara para pemain yang ada, Eden Hazard dan Willian yang paling merasakan kebosanan. Kedua pemain harusnya mendapat kebebasan karena kemampuan besar yang dimilikinya.

"Mereka pemain berbakat, mereka bisa memenangkan pertandingan sendiri, tapi mereka menderita karena metode latihan dan jelas latihan yang kami lakukan," ucap Gianfranco Zola.

"Latihan itu penting untuk pemain lain," ucap sosok yang pernah membela Chelsea sebagai pemain tersebut.

Sumber: beIN Sport

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 30/5/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya