Liputan6.com, Sydney - Ketika orang lain bertanya-tanya mengapa ia hanya dapat kontrak setahun dari Ducati Team, Jack Miller justru mengaku santai. Dalam wawancaranya dengan podcast MotoGP Roundtable, rider Australia ini mengaku bahwa hal tersebut bisa membuatnya lebih fokus.
Usai tertekan mendapatkan kontrak tiga musim dari Honda, Jack Miller pun membiasakan diri dengan memiliki kontrak setahun selama tiga musim membela Pramac Racing. Atas alasan ini, dapat kontrak setahun saja dari Ducati Team untuk 2021 bukanlah hal asing baginya.
Di lain sisi, Miller menyebut Ducati Team kini memang cenderung suka memberikan kontrak setahun saja kepada pebalapnya, disertai opsi lanjutan untuk tahun berikutnya jika si rider tampil baik. Hal ini sudah mereka berlakukan pada Danilo Petrucci pada 2019 dan 2020.
Advertisement
"Sudah jelas saya pilih kontrak dua tahun, tapi tampaknya kini Ducati hanya menyediakan kontrak satu tahun. Namun, saya tak terlalu pusing. Toh banyak rider yang dulunya hanya punya kontrak setahun, seperti Mick Doohan," ungkap Jack Miller seperti yang dikutip Moto.it, Senin (8/6/2020).
Rider 25 tahun ini pun mengaku bukan berarti ia menyamakan diri dengan Doohan. Namun, ia yakin kontrak setahun justru bisa membuatnya belajar konsentrasi dan mengendalikan diri. Menurutnya, jika pebalap percaya diri, harusnya kontrak setahun takkan jadi masalah.
Percaya Diri
"Sudah jelas saya tak bisa membandingkan situasi saya dengan Mick. Tapi jika Anda percaya pada kemampuan diri dan percaya bisa bekerja dengan baik, maka kontrak setahun tak masalah. Jika Anda gugup karena hanya dapat kontrak setahun, berarti Anda tak percaya pada kemampuan sendiri," ujarnya.
Selama 2019, Miller meraih lima podium, yang diyakini berkat perubahan perilakunya di dalam dan luar trek. Saat masih di Moto3 dan masa-masa awalnya di MotoGP, ia memang dikenal bengal, namun kini justru lebih serius dan fokus pada pekerjaannya. Meski begitu, Miller mengaku tak ada momen spesial yang membuatnya berubah 180 derajat.
Advertisement
Fokus Belajar
"Tak ada momen tertentu. Tapi memang benar tahun lalu saya lebih fokus belajar sebanyak mungkin, dari mengatur ban, sampai aspek lain, seperti pengereman dan akselerasi. Saya coba mengumpulkan semuanya jadi satu, berusaha bekerja lebih baik dalam uji coba, dan menjaga konsistensi catatan lap. 2019 memang jadi tahun penentu," tuturnya.
Sumber: Moto.it
Disadur dari Bola.net, published 9/6/2020