Reisa Broto Asmoro Ajak Masyarakat Tidak Menyerah Hadapi Covid-19

Reisa Broto Asmoro menilai sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru dengan baik karena sudah berkali-kali disosialisasikan.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Jun 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 17:30 WIB
Reisa Broto Asmoro
Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan pesan adaptasi kebiasaan baru yang produktif aman dari COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (9/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak menyerah dan tidak mengalah kepada Covid-19. Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 itu memberi pesan di tengah proses adaptasi yang sedang dijalani.

"Beradaptasi adalah mengubah perilaku dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan," kata Reisa Broto Asmoro pada jumpa pers, Kamis (11/6/2020).

Reisa menilai, masyarakat produktif yang aman Covid-19 baru bisa terlaksana apabila masyarakat secara disiplin menjalankan adaptasi kebiasaan baru, yaitu dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker saat di luar rumah, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Menurut Reisa, sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru tersebut dengan baik karena sudah berkali-kali disosialisasikan.

"Sayangnya, masih ada yang belum disiplin. Kita ingin angka positif Covid-19 menurun. Tidak akan bisa bila hanya mendengarkan sosialisasi, tetapi tidak menjalankan protokol kesehatan," tutur Reisa Broto Asmoro.

Menunggu Vaksin

Dokter Reisa Broto Asmoro dalam konferensi persnya sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Senin (8/6/2020) (Tangkapan Layar siaran BNPB)
Dokter Reisa Broto Asmoro dalam konferensi persnya sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Senin (8/6/2020) (Tangkapan Layar siaran BNPB)

Reisa mengatakan antivirus corona penyebab Covid-19 berupa vaksin masih belum ditemukan. Para ahli dari berbagai negara masih terus melakukan uji coba dan belum bisa dipastikan kapan akan ditemukan vaksin yang efektif melindungi diri dari Covid-19.

"Menurut para pakar, mematuhi protokol kesehatan adalah tameng terbaik bagi kita untuk mengurangi risiko tertular Covid-19," katanya.

 

Cuci Tangan

Sejumlah studi menyatakan virus Corona penyebab Covid-19 dapat bertahan selama 72 jam di permukaan plastik dan besi tahan karat, empat jam di permukaan tembaga, dan kurang dari empat jam di permukaan kertas karton.

"Dengan sering menyentuh benda-benda di sekeliling kita, bisa langsung menularkan Covid-19 bila kemudian menyentuh mulut, hidung, dan mata. Karena itu, mencuci tangan dengan baik dan benar menjadi penting," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya