Jakarta - Motorsport merupakan olahraga mahal, tak terkecuali MotoGP. Tim yang ingin tampil di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor ini harus punya bos kaya raya.
Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan tidak hanya buat biaya sewa motor untuk tim satelit atau membayar gaji pembalap sampai staf di MotoGP. Tapi, kocek terbesar dialokasikan memperbaiki motor yang rusak.
Baca Juga
Keren Banget! 3250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025 di Sydney
Tiga Alasan Gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Kurang Tajam, STY Belum Temukan Solusi!
Timnas Singapura Harus Pindah ke Stadion Jalan Besar untuk Semifinal Piala AFF 2024, Ini Alasannya
Ya, dalam akhir pekan lomba, tidak bisa terhindarkan seorang pembalap mengalami kecelakaan. Dan jika kecelakaan itu terjadi, pemilik tim langsung pusing lantaran dua hal.
Advertisement
Pertama, apakah kondisi pembalap yang jatuh terluka parah. Kedua, berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki motor.
Christophe Bourguignon, teknisi Cal Crutchlow di tim LCR Honda menceritakan biaya untuk memperbaiki motor MotoGP yang rusak bisa menyentuh angka 100 ribu euro atau sekitar Rp1,5 miliar.
"Jika motor MotoGP jatuh, biaya perbaikannya ada dikisaran 15 ribu euro sampai 100 ribu euro. Tidak ada kecelakaan dengan biaya rendah di sini," kata Bourguignon dikutip dari Tuttomotoriweb.
Komponen Mahal
Menurut Bourguignon harga mahal untuk memperbaiki motor MotoGP yang rusak bisa dipahami. Karena hampir semua komponen di motor berharga mahal.
"Satu set cakram rem karbon berharga 10 ribu euro dan setiap kali motor menyentuh area kerikil, potensi cakram rusak sangat besar," Bourguignon menuturkan.
"Dan tidak ada satu pun komponen elektronik yang harganya kurang dari seribu euro," tambahnya.
Bourguignon lebih lanjut mengatakan untuk tim satelit seperti LCR, mereka juga harus mengeluarkan 2 juta euro setiap musimnya untuk biaya sewa motor tim pabrikan Honda: RC213V.
Sumber: Tuttomotoriweb
Disadur dari Bola.com (Penulis / Editor Hendry Wibowo, Published 15/6/2020)
Advertisement