Tak Sanggup Bayar Gaji, Penyebab Ducati Batal Kontrak Marc Marquez

Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, tak malu-malu untuk kembali mengungkapkan betapa pihaknya ingin menggaet Marc Marquez di MotoGP 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 00:00 WIB
Marc Marquez
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, ternyata sempat didekati Ducati untuk MotoGP 2021. (AFP/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Cervera - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, tak malu-malu untuk kembali mengungkapkan betapa pihaknya ingin menggaet Marc Marquez di MotoGP 2021, meski kini tak lagi memungkinkan. Hal ini ia sampaikan via GPOne, Selasa (23/6/2020).

Sejak musim lalu, Ducati getol mencari rider muda untuk tim pabrikannya, dimulai dari Maverick Vinales. Negosiasi sempat masuk ke dalam tahap serius, namun batal begitu saja usai Vinales menerima tawaran bertahan di Yamaha dengan iming-iming menjadi rider utama.

Misi Ducati beralih ke Fabio Quartararo, namun juga batal karena rider Prancis berusia 21 tahun itu lebih memilih tawaran untuk membela Monster Energy Yamaha. Ducati pun tak menyerah, dan kemudian melirik Marc Marquez yang kontraknya dengan Repsol Honda berakhir pada 2020.

Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti © DucatiMelirik Marquez tentu bukannya tak masuk akal, karena ia merupakan rider yang meraih 6 gelar dunia dalam 7 musim terakhir. Meski begitu, bahkan sebelum melakukan negosiasi, Marquez menolak Ducati dan menyatakan bahwa prioritasnya adalah bertahan di Honda.

Marc Marquez pun mendapatkan kontrak berdurasi empat tahun dari pabrikan Sayap Tunggal. "Tidak benar bahwa kami tak pernah menghubunginya. Kenyataannya, ia langsung bilang bahwa prioritasnya adalah bertahan di Honda," ungkap Ciabatti.

Mundur Teratur

Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, saat jumpa pers di Hotel Sheraton, Jakarta, Kamis 1/2/2018). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meski begitu, pria asal Italia ini menyatakan ada faktor lain yang membuat pihaknya langsung mundur teratur dalam misi menggaet Marquez, yakni fakta pihaknya tak bisa menyaingi nilai kontrak yang ditawarkan Honda.

"Orang-orang Jepang membentengi Marc dengan gaji sebesar, jika tidak 20 juta, maka 15 juta euro. Secara ekonomi, hanya sedikit yang bisa kami lakukan untuk melawan mereka," ungkap Ciabatti, yang akhirnya menggaet rider juniornya sendiri, Jack Miller.

Negosiasi Alot

Dalam wawancara yang sama, Ciabatti juga mengomentari pernyataan pengamat kawakan MotoGP, Carlo Pernat, yang menyebut 'Valentino Rossi takut pensiun, sementara Andrea Dovizioso malah ingin berhenti balapan', menyusul alotnya negosiasi Dovizioso dengan Ducati.

"Tidak benar bahwa Dovi berpikir untuk pensiun. Itu kan hanya hal yang dikatakan Carlo Pernat," sindir Ciabatti.

Sumber: GP One

Disadur dari Bola.net, Anindhya Danartikanya, 24/6/2020

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya