Gattuso Marah Napoli Main Imbang Lawan AC Milan

Bagi Gennaro Gattuso, ini adalah pertama kalinya ia menghadapi mantan klubnya AC Milan sebagai pelatih.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 13 Jul 2020, 08:45 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 08:45 WIB
Hajar Genoa, Napoli Salip AC Milan di Klasemen Serie A
Pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, memperhatikan pemainnya saat menghadapi Genoa pada laga lanjutan Seria A di Stadion Comunale Luigi Ferraris, Kamis (9/7/2020) dini hari WIB. Napoli menang 2-1 atas Genoa. (Tano Pecoraro/LaPresse via AP)

Liputan6.com, Naples AC Milan hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Napoli pada lanjutan serie A di San Paolo, Naples, Senin (13/7/2020). Franck Kessie selamatkan Milan dari kekalahan usai mencetak gol lewat tendangan penalti.

AC Milan pada laga ini mencetak gol lewat Theo Hernandez. Namun Napoli membalas lewat Fabian Ruiz dan Dries Mertens.

Bagi pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, ini adalah pertama kalinya ia menghadapi mantan klubnya sebagai pelatih, setelah menghabiskan bertahun-tahun di sana sebagai pemain dan juru taktik.

"Ini adalah pertama kalinya saya menghadapi Milan, klub yang menjadikan saya seorang pemain, seorang pria dan tentu saja itu adalah momen yang emosional," kata Gattuso.

Usai pertandingan Gattuso enggan memberikan komentar soal penalti yang didapat AC Milan.

Saksikan Video AC Milan Berikut Ini

Ubah Aturan

“Jangan tanya saya tentang hukumannya, karena saya tidak akan memberikan jawaban. Anda yang menjadi juri, ”kata Gattuso kepada Sky Sport Italia.

“Adapun bola tangan, saya tidak bisa memikirkan seorang pemain yang melompat atau bergerak dengan tangan di belakang punggungnya. Ini olahraga yang berbeda. Saya pikir kami telah mencapai rekor di Serie A untuk penalti yang diberikan untuk handball dan aturannya perlu diubah. Kami yang bermain olahraga tahu Anda membutuhkan lengan saat melompat."

Marah

Gattuso justru mengaku merasa lebih marah dengan timnya Napoli karena mencetak terlalu sedikit gol dan kebobolan terlalu banyak.

“Sudah ada pembicaraan terus-menerus selama dua tahun dan sepertinya tidak ada yang berubah. Yang membuat saya marah adalah para pemain saya karena membutuhkan enam atau tujuh peluang untuk mencetak gol," ujarnya.

"Ini bukan hanya para striker, tetapi juga para pemain sayap, gelandang tengah. Kami menciptakan begitu banyak peluang dan tidak cukup menyelesaikannya. Di situlah kita harus meningkatkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya