5 Hal yang Perlu Diubah MU di Bawah Ole Gunnar Solskjaer

Meski baru memasuki tiga pertandingan, ada beberapa hal yang perlu dibenahi di dalam ruang ganti MU.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 12 Okt 2020, 13:12 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 13:12 WIB
Ole Gunnar Solskjaer
Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Manchester - Setelah menyelesaikan musim 2019-20 dengan performa tinggi dan lolos ke Liga Champions, tampaknya hari-hari yang lebih baik akan dijalani Manchester United (MU). Namun, ternyata itu tidak terjadi.

Dewan tak berniat mendukung Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer di bursa transfer. Akibatnya, media sosial telah dibanjiri dengan ketidakpuasan fans Setan Merah atas kebijakan transfer klub.

Kurangnya pramusim dan beberapa kontroversi lainnya di luar lapangan menyebabkan MU memulai musim baru dengan cara yang salah. Marcus Rashford dan kolega sudah menelan dua kekalahan dari tiga laga awal Liga Inggris dengan kebobolan 11 gol.

Karena itu, ada beberapa hal yang perlu dibenahi di dalam ruang ganti Setan Merah. Tanpa basa-basi lagi, berikut 5 hal yang perlu diubah MU di bawah Solskjaer seperti dikutip dari Sportskeeda.

 

 

Saksikan Video Manchester United di Bawah Ini

5. Cadangkan Luke Shaw

Luke Shaw - Manchester United
Bek kiri Manchester United (MU) Luke Shaw gagal mencegah pemain Tottenham Hotspur Son Heung-Min mencetak gol kedua ke gawang timnya pada pekan keempat Liga Inggris di Old Trafford, Minggu (4/10/2020). (Oli Scarff / Pool melalui AP)

Luke Shaw memulai musim baru dengan catatan buruk. Pengambilan keputusan bek berusia 25 tahun itu sangat buruk saat bertahan.

Shaw nyaris tidak pernah memberikan umpan silang yang bagus. Faktaknya, dia hampir tidak terlihat memasukkan bola ke dalam kotak penalti lawan.

Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer harus mencadangkan Shaw dan memainkan bek baru Alex Telles di posisinya. Telles jauh lebih fleksibel dan produktif dari Shaw.

 

 

4. Mencoba Kombinasi Lini Tengah Baru

Bruno Fernandes dan Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes dan Paul Pogba saat menghadapi Sevilla di semifinal Liga Europa 2019/20. (foto: AP Photo/Martin Meissner, Pool)

Poros ganda Nemanja Matic dan Paul Pogba dengan Bruno Fernandes bekerja di depan mereka telah membuat lini tengah MU begitu solid. Tetapi, trio gelandang tersebut mulai menjadi tidak efektif saat ini.

Pogba terlihat lesu dan sangat buruk. Mungkin dia kelelahan atau fakta masih memulihkan diri setelah tertular corona Covid-19. Tetapi, Pogba tidak melakukan apa pun untuk membantu kasusnya atau tim.

Ketika Matic dan Pogba sama-sama berada di lapangan, MU terlalu lamban di lini tengah. Setan Merah tidak menggerakkan bola cukup cepat untuk mengacaukan bentuk pertahanan lawan.

MU dapat memecahkan masalah tersebut dengan memainkan Donny van de Beek. Jadi sudah saatnya Solskjaer mencoba kombinasi lini tengah yang baru.

 

 

3. MU Perlu Bek Tengah Muda

Young Guns dari Manchester United Permalukan Crystal Palace
Gelandang Manchester United, Alex Tuanzebe, berebut bola dengan striker Crystal Palace, Wilfried Zaha, pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Inggris, Minggu (21/5/2017). MU menang 2-0 atas Palace. (EPA/Tim Keeton)

Lini belakang MU sangat buruk sehingga sudah kebobolan 11 gol dalam tiga pertadingan. Setan Merah kini memiliki rekor pertahanan terburuk kedua di liga dan itu, sebagian besar, berkat eksploitasi Harry Maguire , Victor Lindelof dan Eric Bailly.

Bailly telah kembali ke rumah sakit karena mengalami cedera. Sementara Lindelof buruk dalam duel di udara dan penempatan posisi.

Sementara itu, Maguire telah berubah menjadi raksasa yang tidak memiliki mobilitas. Kesalahan konyol sang kapten terus merugikan MU.

Solskjaer harus mencadangkan mereka dan memainkan pemain-pemain muda seperti Alex Tuanzebe dan Teden Mengi. Mereka tidak memiliki pengalaman, tapi sudah waktunya mulai diberi kesempatan di tim utama.

Bek tengah MU saat ini menempatkan tim dalam posisi yang tidak nyaman karena ketidakmampuan mereka menjalankan tugas dengan baik. Sudah saatnya Magurie dan kolega harus membayarnya.

 

 

2. Berhenti Memainkan Bruno Fernandes Secara Berlebihan

Gelandang Manchester United (MU), Bruno Fernandes
Gelandang Manchester United (MU), Bruno Fernandes usai mencetak ke gawang Everton di Goodison Park, Minggu (1/3/2020) (Foto: Doc Premier League)

Bruno Fernandes telah tampil hampir di setiap pertandingan sejak bergabung dengan MU pada Januari 2020. Gelandang asal Portugal itu memang terus produktif, tapi kelelahan dan dapat berdampak buruk baik secara fisik maupun mental.

Sekarang sebagian besar klub menyadari kemampuan Fernandes dan kecenderungannya memainkan operan yang membelah pertahanan sebelum para pemain lawan bisa bereaksi. Dia bsia menggunakan waktu istirahat hanya untuk memulihkan posisinya dan menyegarkan kembali segalanya.

Setelah melelahkan di akhir musim 2019/20, Fernandes benar-benar tidak mempunyai waktu untuk memulihkan diri. Satu atau dua pekan usai musim lalu berakhir, dia bermain untuk Timnas Portugal dua kali dalam satu minggu di UEFA Nations League.

Setelah itu, dia terbang untuk menemani anaknya yang baru lahir. Tidak lama kemudian, Fernandes kembali bermain di Liga Inggris untuk MU.

MU memiliki banyak pilihan di lini tengah dan mereka harus berhenti memainkan Fernandes secara berlebihan. MU juga harus berhenti terlalu bergantung padanya untuk membuat perbedaan setiap minggu. 

 

1. Cabut Ban Kapten dari Harry Maguire

Manchester United, Premier League, Leicester City
Bek Manchester United, Harry Maguire, saat melawan Leicester City pada laga Premier League di Stadion King Power, Minggu (26/7/2020). Manchester United menang dengan dua gol tanpa balas. (Oli Scarff/Pool via AP)

Harry Maguire adalah kapten MU. Faktanya, dia diberi ban kapten begitu tiba di Old Trafford pada musim panas 2019.

Namun, Maguire benar-benar buruk di lapangan dan penampilannya tidak akan menginspirasi siapa pun. Lebih dari itu, sikapnya tak menginspirasi kepercayaan diri. Dia terlihat seperti orang yang sudah menyerah.

Maguire bukanlah wajah yang paling dikenal di Old Trafford. Faktanya, dia baru berada di sana selama lebih dari setahun. David de Gea tampaknya menjadi pilihan terbaik MU untuk peran kapten.

Jika bukan De Gea, maka Bruno Fernandes tampaknya menjadi satu-satunya pemain yang pantas untuk memakai ban kapten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya