Liputan6.com, Tokyo - Suzuki merebut gelar juara dunia pembalap MotoGP 2020 meski tidak memiliki tim satelit. Namun, pabrikan asal Hamamatsu tersebut menyatakan bakal segera menggandeng mereka.
"Semua pabrikan lain di paddock punya tim satelit. Maka saya pikir kami juga bakal melakukannya," ungkap pimpinan Suzuki Ecstar Shinichi Sahara, dilansir Crash.
Suzuki fokus ke tim pabrikan sejak MotoGP beralih ke 4 tak pada 2002. Mereka bahkan sempat meninggalkan Kejuaraan Dunia Balap Motor sebelum kembali pada 2015.
Advertisement
Memiliki tim satelit otomatis menambah beban pabrikan yang mesti mengeluarkan sumber daya lebih. Namun, sisi positifnya adalah mereka mendapat lebih banyak statistik.
Data itu penting untuk meraih kemenangan saat balapan, serta menyusun rencana pengembangan mesin dan pengujian onderdil baru.
"Banyak langkah yang harus diambil sebelum ke sana. Sejauh ini Suzukisudah mendapat banyak masukan dari penguji. Namun, informasi ekstra dari tim satelit bakal lebih penting jika kami ingin tetap kompetitif di masa depan," ungkap Sahara.
Saksikan Video MotoGP Berikut Ini
Gresini Racing
Menyusul kesuksesan Joan Mir dan Alex Rins bersama GSX-RR pada 2020, Suzuki bakal banyak memiliki peminat untuk berkolaborasi.
Salah satu nama tersebut adalah Gresini Racing yang sebelumnya memastikan tidak lagi menjadi tim pabrikan Aprilia mulai 2022. Meski berpeluang besar jadi tim satelit Aprilia, tidak tertutup kemungkinan mereka berkolaborasi dengan Suzuki.
Â
Advertisement
Petronas SRT
Nama lain adalah Petronas SRT. Kontrak tim asal Malaysia itu di Yamaha berakhir 2021.
Sebelum berkolaborasi bersama Tiga Garpu Tala pada 2019, Petronas SRT dilaporkan juga sempat berdiskusi dengan Suzuki. Tidak tertutup kemungkinan kedua pihak memulai kembali pembicaraan.
Â
VR46 Racing
Nama terakhir adalah tim MotoGP milik Valentino Rossi. VR46 sudah diwakili Luca Marini melalui kontrak khusus dengan Ducati pada 2021.
Namun, VR46 bakal mencoba memiliki tim sendiri dengan dua pembalap.
Advertisement