Pandemi Covid-19 Bikin Stres, Waspada Bisa Picu Penyakit Asam Lambung

Pandemi Covid-19 membuat banyak orang stres karena kehilangan keluarga. Stres inilah yang dapat memancing GERD.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Feb 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2021, 06:00 WIB
Stres Kerja Bisa Picu Goyahnya Kesehatan Mental
Foto Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 ternyata dilaporkan bisa menimbulkan dampak lain, yakni stres. Penyebab gangguan kesehatan ini bisa beragam dan bisa menimpa siapa saja dari berbagai kalangan.

Dokter penyakit dalam, Rabbinu Rangga Pribadi, menjelaskan meski tidak berhubungan lansung dengan lambung, stres karena virus Corona juga bisa memicu penyakit asam lambung yang bernama Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

Rabbinu menerangkan GERD adalah penyakit yang disebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan yang menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi.

"Pada kondisi normal, otot sphincter yang di bawah esofagus pada lambung tertutup. Namun dalam kondisi asam lambung atau GERD, sphincter terbuka sehingga asam di lambung naik sampai kerongkongan," ujarnya.

Dikatakan, Rabbinu, pandemi Covid-19 membuat banyak orang stres karena sulit bertemu keluarga, kehilangan keluarga serta tidak bisa berkumpul seperti dulu dan lain sebagainya. Stres inilah yang dapat memancing GERD.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Faktor Terbesar

ilustrasi lambung
ilustrasi lambung (Sumber: Pixabay)

"Penelitian menunjukkan, hampir 50 persen pasien GERD melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala. Ini karena pandemi mungkin berat buat semua orang, nggak cuma dokter," katanya,

Menurut dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta ini, faktor stres bisa memperburuk gejala GERD yang khas seperti rasa terbakar di dada (heartburn) serta rasa makanan yang naik kembali atau mulut terasa asam (regurgitasi).


Faktor Lain

ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)
ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)

Dokter yang aktif menjadi Pengurus Besar Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia dan juga berpraktik di Omni Hospital ini pun menyebutkan, selain stres, ada beberapa faktor risiko lain yang menyebabkan GERD seperti berat badan berlebih, merokok, Anxiety (kecemasan) dan mengonsumsi makanan yang memicu kenaikan asam lambung seperti makanan pedas

Faktor lainnya adalah makan dalam porsi besar, berbaring setelah makan, konsumsi obat dan hamil.


Gaya Hidup

Menurut Rabbinu, untuk mengobati GERD ada cara untuk menyembuhkan GERD dengan memperbaiki gaya hidup, seperti menjaga berat badan, olahraga teratur, setop merokok, setop mengonsumsi minuman beralkohol dan mengurangi makanan berlemak.

Selebihnya, bisa mengonsumsi obat yang mengandung antasida atau meminta saran dokter untuk obat-obatan seperti omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol.

Sumber: Health Liputan6.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya