Carragher : Klopp Dipecat, Liverpool Buntung Rival Untung

Legenda Liverpool, Jamie Carragher menilai pemecatan Jurgen Klopp hanya akan menguntungkan tim-tim rival.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 13 Mar 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 21:00 WIB
FOTO: Liverpool Juara Grup D Usai Sikat Ajax 1-0
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, tidak puas dengan penampilan para pemainnya dalam laga lanjutan Liga Champions 2020/21 Grup D melawan Ajax Amsterdam di Anfield Stadium, Liverpool, Selasa (1/12/2020) waktu setempat. Liverpool menang 1-0 atas Ajax. (AFP/Peter Byrne/Pool)

Liputan6.com, Liverpool - Legenda Liverpool, Jamie Carragher menilai pemecatan Jurgen Klopp hanya akan menguntungkan tim-tim rival. Menurutnya, para rival memang menantikan manajer asal Jerman itu hengkang dari Anfield.

Masa depan Klopp di Liverpool sedang menjadi perbincangan. Pasalnya, Liverpool di musim ini tidak sama sangarnya dengan musim lalu.

The Reds tercecer di peringkat ke-8 dengan 43 poin. Dari 28 pertandingan, Liverpool baru menang 12 kali, imbang 7 kali dan kalah 9 kali.

"Siapa yang mendapat keuntungan ketika Klopp meninggalkan Liverpool? sampanye akan tertuang ke Manchester City, Chelsea, MU, Tottenham Hotspur, dan Everton," kata Carragher seperti dilansir Sportskeeda.

"Mereka menantikan Liverpool era sebelum Klopp, ketika klub menghabiskan satu dari lima tahun di Liga Champions," ujarnya menambahkan.

 

Saksikan Video Liverpool di Bawah Ini

Disamakan dengan Dalglish dan Bill Shankly

Jurgen Klopp - Liverpool
Manajer Liverpool Jurgen Klopp dalam laga kontra Salzburg pada matchday kedua Grup E Liga Champions di Anfield, Kamis (3/10/2019) dini hari WIB. Liverpool menang 4-3.(AP Photo/Jon Super)

Lebih lanjut, Carragher juga yakin suporter Liverpool tidak mendukung pemecatan Klopp. Ia bahkan membandingkan respon yang akan muncul dengan respon saat dua manajer legendaris Liverpool pergi.

"Di Liverpool, respon para suporter modern akan kurang lebih sama dengan kepergian Kenny Dalglish pada 1991 dan Bill Shankly di 1974," kata Carragher mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya