Dari Kasur Anti-seks hingga Fenomena Olynder di Olimpiade Tokyo 2020, Apa Kata Atlet?

Perkampungan atlet di Olimpiade Tokyo menyisakan beragam cerita yang tak kalah menghebohkan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Jul 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2021, 19:00 WIB
Foto: Mengintip Kemegahan dan Mewahnya Kampung Atlet Olimpiade 2020 di Tokyo
Masing-masing gedung memiliki jumlah lantai yang bervariasi, antara 14 hingga 18 lantai. (Foto: AFP/Behrouz Mehri)

Liputan6.com, Jakarta Agenda akbar Olimpiade tidak hanya menyisakan kisah-kisah perjuangan atlet dalam merebut medali. Di luar sisi prestasi, isu yang menyeruak dari perkampungan atlet juga kerap mencuri perhatian. 

Kasur yang digunakan di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020 salah satunya. Tempat tidur Olympian-sebutan untuk para atlet Olimpade- tahun ini memang unik karena dibuat dari kardus bekas.

Banyak yang kemudian meragukan daya tahan kasur tersebut mampu menopang bobot atlet. Apalagi bila sampai ditempati oleh dua orang sekaligus. Karena itu banyak yang beranggapan bahwa panitia sengaja memilih bahan tersebut untuk mencegah para atlet berhubungan seks selama Olimpiade.  

Selain urusan ranjang, Olimpiade Tokyo 2020 juga dihebohkan dengan maraknya para pengguna aplikasi kencan Tinder yang mengubah lokasinya ke perkampungan atlet. Langkah ini banyak diikuti  pemilik akun lain setelah seseorang viral usai menemukan teman kencan atlet Olimpiade Tokyo 2020. 

Belakangan fenomena ini dikenal dengan sebutan Olynder.  

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Apa Kata Atlet

Foto: Mengintip Kemegahan dan Mewahnya Kampung Atlet Olimpiade 2020 di Tokyo
Kampung atlet ini memiliki sebanyak 3.600 kamar dan 18.000 tempat tidur. Setiap kamarnya akan menampung hingga 8 atlet. (Foto: AFP/Akio Kon)

Cayla George, atlet basket putri asal Australia membagikan kisahnya hidup di perkampungan atlet. Kepada KIIS FM's Mix 1023, dia juga bercerita mengenai fenomena kasur anti-seks dan Olynder. 

"Saya pikir mereka telah membuatnya cukup kuat untuk menahan perilaku semacam itu (seks)," ujar Cayla.. "Saya pikir tempat-tempat tidur itu cukup kuat. Ada banyak atlet-atlet besar di sana. Saya punya dua ekstender di kasur saya, mereka pasti tahu betul tinggi badan kami," bebernya. 

Pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 sebelumnya telah mengklaim bahwa kasur kardus yang digunakan di perkampungan atlet cukup kokoh menopang tubuh atlet. Bahkan mereka mengklaim, seperti dilansir dari BBC beberapa waktu lalu, kasur tersebut mampu menahan beban hingga 200 kg.

(Simak beritanya di sini)

 


Ramai 'Aplikasi' Olynder

Lalu bagaimana dengan Olynder? Kepada pemandu acara, Erin Phillips dan Soda, Cayla mengaku tidak menggunakannya karena sudah menikah dan hidup bahagia dengan suaminya, Kailou George.  

"Itu merupakan aplikasi yang sangat paling laris di perkampungan (atlet)," kata Cayla.  

Rupanya itu semua menggila! Saya tidak ada di aplikasi itu, kehidupan saya di sana diwakilkan oleh rekan satu tim saya,' katanya sambil tertawa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya