Liputan6.com, Jakarta - Simulasi sudah jadi bagian di sepak bola modern. Pemain melakukan akting demi mengecoh wasit dalam upaya menguntungkan tim sekaligus merugikan lawan.
Aksi pura-pura ini biasanya dilakukan penyerang dan gelandang. Wajar, karena mereka paling sering berbenturan dengan rival.
Meski begitu, tetap ada kasus unik di dunia sepak bola yakni diving para kiper. Francisco Buyo terkena sanksi setelah melakukan drama pada derby melawan Atletico Madrid di Liga Spanyol, Desember 1988.
Advertisement
Di laga itu, penyerang Atletico Paolo Futre diusir wasit setelah dituduh memukul Buyo. Tidak ada revisi karena sepak bola belum mengenal video assistant referee. Los Colchoneros pun kekurangan jumlah personel dan akhirnya takluk 1-2.
Namun, operator kompetisi menggelar penyelidikan lebih lanjut. Beruntung teknologi sudah maju dan ada rekaman pertandingan. Mereka pun memeriksa tayangan ulang dan menemukan Buyo bersandiwara.
Sang penjaga gawang pun dihukum larangan bertanding.
Seakan Terluka
Seperti Buyo, kiper Chile Roberto Rojas juga lupa dengan keberadaan kamera sehingga gegabah dalam bertindak. Bedanya, dia mengambil langkah ekstra agar otoritas benar-benar terkecoh.
Pada laga tandang krusial melawan Brasil di kualifikasi Piala Dunia 1990, 3 September 1989, Rojas gagal mencegah usaha Careca sehingga tuan rumah unggul. Pendukung Selecao pun bergembira melihat hasil itu.
Mereka mulai merayakan secara berlebihan, salah satunya melempar petasan ke lapangan. Rojas memanfaatkan situasi ini untuk mengubah keadaan. Rojas melempar diri ke tanah seakan terkena ledakan.
Dia lalu mengeluarkan silet yang disembunyikan di sarung tangan untuk menyayat dahinya sendiri. Ketika Rojas ditantu keluar, pemain Chile tidak terima melihat kondisi rekannya dan menolak bertanding. Wasit tidak punya pilihan selain menghentikan laga.
Advertisement
Hukuman Berat
Aksi Rojas tertangkap kamera. FIFA pun turun tangan dan melarangnya merumput seumur hidup lewat keputusan yang diambil 10 hari berselang. Sanksi ini diangkat pada 2001 ketika berusia 43 tahun.
"Di usia ini, sepertinya saya tidak mungkin bermain lagi. Setidaknya pengampunan ini membersihkan jiwa saya," ungkapnya, dilansir Guardian.
Chile ikut terkena getah dan dilarang mengikuti Piala Dunia 1994. Sementara Sergio Stoppel (Presiden Asosiasi Sepak Bola Chile), Orlando Aravena (pelatih timnas), Fernando Astengo (pemain), dan Daniel Rodriguez (dokter timnas) mendapat hukuman atas peran masing-masing.
Â
Agar Pertandingan Diulang
FIFA turut menghadiahkan kemenangan 2-0 bagi Brasil. Hasil ini membawa mereka menjuarai Grup 3 dan lolos ke turnamen utama di Italia.
Patut diketahui, tiket tersebut akan menjadi Chile jika mereka memenangkan pertandingan melawan Brasil. Rojas ternyata diminta Aravena agar berpura-pura untuk menciptakan skandal, dengan harapan partai dibatalkan sehingga digelar partai ulangan di tempat netral.
Skandal ini menunjukkan betapa banyak cara yang dihalalkan untuk meraih kemenangan.
Advertisement