Aturan Gol Tandang Liga Champions Dihapus, Apa yang Terjadi Bila Hasil Semifinal Berakhir Imbang?

Manchester City sebagai runner up Liga Champions musim lalu kembali berpeluang melangkah ke final pada tahun ini. Namun langkah The Citizens dipastikan tidak mudah karena harus bertemu Real Madrid yang memiliki jejak emas yang terbilang panjang di kejuaraan antarklub Benua Biru tersebut.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Apr 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 17:30 WIB
Foto: Keceriaan Pemain Manchester City Jelang Menghadapi Real Madrid di Liga Champions
Manchester City akan berjibaku melawan Real Madrid pada leg pertama semifinal Liga Champions 2021/2022 di Stadion Etihad, Rabu (27/4/2022). (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta Empat tim bakal tampil di babak semifinal Liga Champions 2021/2022. Pertarungan sengit bakal berlangsung dua kali demi mendapatkan tiket menuju partai puncak di Prancis pada 29 Mei 2022.

Manchester City sebagai runner up Liga Champions musim lalu kembali berpeluang melangkah ke final pada tahun ini. Namun langkah The Citizens dipastikan tidak mudah karena harus bertemu Real Madrid yang memiliki jejak emas yang terbilang panjang di kejuaraan antarklub Benua Biru tersebut. 

Los Blancos merupakan tim dengan koleksi trofi Liga Champions terbanyak, dengan 13 gelar. AC Milan berada di urutan kedua dengan 7 gelar dan Bayern Muenchen di posisi ketiga dengan koleksi 5 gelar.

Pada pertandingan lainnya, Liverpool bakal bertemu Villarreal. The Reds yang berhasil menjadi juara Liga Champions 2019 lalu juga sangat berambisi untuk mengulangi kisah sukses itu pada musim ini.

Namun langkah The Reds tentu tidak mudah. Sebab Villarreal bukanlah tim sembarangan. Wakil La Liga ini ditangani oleh Unai Emery yang dikenal sebagai raja turnamen.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp pernah dibuat gigit jari karena gagal merebut trofi pertama untuk Liverpool saat kalah 1-3 dari Sevilla yang ditukangi Unai Emery di Liga Europa lalu.

Seperti edisi-edisi Liga Champions sebelumnya, babak semifinal tetap akan berlangsung dalam format home and away. Hanya saja UEFA tidak lagi memperhitungkan gol tandang seperti biasanya.

 

Pernah Untungkan Barcelona

Lionel Messi dan 5 Pemain Bintang yang Bersinar di Tangan Pep Guardiola
Andres Iniesta - Andres Iniesta adalah salah satu gelandang terhebat sepanjang masa. Iniesta menjadi gelandang luar biasa dan jadi jantung permainan tiki-taka Barcelona saat ditangani Pep Guardiola. (AFP/Gianluigi Guercia)

Seperti dilansir dari AS, aturan gol tandang sebenarnya telah diterapkan sejak 1965 lalu. Sejak saat itu, jumlah gol tim tamu dalam setiap laga home and away bakal dikali dua bila agregat  berakhir imbang.

Berbagai kemenangan fenomenal lahir berkat aturan ini. Salah satu yang paling lekat dalam ingatan tentu saja, ketika Barcelona berhasil lolos ke final Liga Champions 2008/2009 meski agregat semifinal melawan Chelsea 1-1. Kunci kesuksesan Barcelona kala itu berada di tangan Andres Iniesta.

Dia berhasil mencetak satu gol dan memaksa Chelsea bermain imbang 1-1 di Stamford Bridge pada leg kedua semifinal. Karena mencetak gol di kandang lawan, Barcelona kemudian dinyatakan unggul agregat 2-1 setelah sebelumnya kedua tim bermain imbang tanpa gol pada semifinal leg pertama.

Dalam kasus ini, gol Iniesta dihitung menjadi dua karena dicetak di markas lawan. 

 

Cenderung Bertahan

Piala Eropa 2020 Ditunda karena Pandemi Virus Corona
Logo Piala Eropa 2020 terlihat di sebelah pintu masuk Markas UEFA, Nyon, Swiss, Selasa (17/3/2020). Pengunduran Piala Eropa 2020 diambil berdasarkan rapat UEFA yang digelar melalui konferensi jarak jauh. (Jean-Christophe Bott/Keystone via AP)

Namun kejadian seperti ini tidak bakal terulang di Liga Champions musim ini. Sebab sejak Juni tahun lalu, UEFA telah menghapus gol away di seluruh kompetisi Eropa termasuk Liga Champions.

"Sesuai dengan rekomendasi dari Komite Kompetisi Klub UEFA dan Komite Sepak Bola Wanita UEFA, Komite Eksekutif UEFA, hari ini telah disetujui proposal untuk menghapus apa yang disebut aturan gol tandang dari semua kompetisi klub UEFA (pria, wanita dan remaja) mulai dari fase kualifikasi kompetisi 2021/22,” bunyi pernyataan UEFA  sebuah pernyataan resmi, Kamis, Juni 2021 lalu.

Dalam pernyataannya, UEFA beralasan bila aturan gol tandang membuat tim yang menjadi tuan rumah di leg pertama cenderung bermain bertahan dan menumpuk pemain belakang demi menghindari kebobolan yang bisa merugikan mereka bila laga berakhir dengan agregat imbang. Aturan ini juga memberi keuntungan bagi tuan rumah bila leg kedua berlanjut ke babak tambahan dan adu penalti.

Dengan kata lain, penghapusan aturan gol tandang bakal membuat pertandingan lebih terbuka dan menarik. Lalu seperti apa penentuan pemenang bila kedua laga berakhir dengan agregat imbang?

 

 

 

 

Penentuan Pemenang

Tanpa adanya aturan gol tandang, maka pertandingan home and away yang berakhir dengan agregat imbang, akan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2x15 menit. Dan bila kedua tim kembali mencetak jumlah gol yang sama, maka penentuan pemenang akan dilakukan lewat drama adu penalti.

Adu penalti akan melibatkan lima pemain dari masing-masing pihak. Bila hasilnya tetap imbang, maka dilanjutkan dengan sudden death hingga ditemukan tim yang berhasil keluar sebagai pemenangnya.

Nah, aturan ini  juga akan diterapkan pada babak semifinal Liga Champions 2021/2022. Jangan lewatkan jadwal selengkapnya di bawah ini:

Jadwal Semifinal

27/4/2022

02.00: Manchester City Vs Real Madrid

28/4/2022

02.00: Liverpool Vs Villarreal

4/5/2022

02.00: Villarreal vs Liverpool

5/5/2022

02.00: Real Madrid Vs Manchester City

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya