Liputan6.com, Jakarta 51 atlet muda bulu tangkis putra dan putri berhasil mendapatkan super tiket di Audisi Umum PB Djarum 2022. 16 atlet lolos ke karantina lewat jalur turnamen, sedangkan 35 lainnya melalui jalur tim pemandu bakat.
Salah satu atlet peserta yang mendapatkan super tiket dari tim pemandu bakat yaitu Gabrielle Bernice Nugroho Supriyadi. Peserta dari Semarang ini sempat gagal melajutkan pertandingan karena kalah di babak turnamen.
Namun, harapan dia kembali muncul setelah mendapatkan telepon karena berkesempatan raih super tiket. Pada Minggu (24/10/2022) sebelum pengumuman, Gabrielle sedang menanti di luar GOR Djarum bersama ayah, ibu dan kakaknya.
Advertisement
Saat pengumuman diumumkan pada pukul 15.30, Gabrielle tampak tenang menunggu diberi super tiket. Dia pun mendapatkan apa yang diinginkannya karena memang sudah berniat untuk menjadi atlet bulu tangkis.
"Lumayan ketat persaingan di sini. Dari babak screening pertama dan kedua, lumayan gak bisa. Sedangkan babak 4 malah lumayan tapi saya tidak menang saja," kata Gabrielle.
Perjalanan Karier
Gabrielle yang mengidolakan tunggal putri Taiwan Tai Tzu Ying ini mulai menyukai bulu tangkis sejak usia 7 tahun. Dia sering melihat ayahnya bermain bulu tangkis, tapi keinginan main muncul saat melihat sang kakak.
Ayahnya, Okky Nugroho pun memasukkannya ke klub bulu tangkis di Semarang. Saat menginjak usia 9 tahun, dia mulai didaftarkan ke klub satelit PB Djarum yaitu Champions Klaten.
"Saya latihan sehari dua kali. Ada latihan pagi yang dimulai jam 6 pagi sampai jam 8, lalu ada latihan sore yang waktunya suka berubah," katanya.
Peserta yang lolos karantina Audisi PB Djarum 2022 bakal masuk karantina selama 3 minggu. Pengalaman ini tak akan memusingkan Gabrielle karena saat ini pun dia sudah jauh dari orang tua.
"Saya siap jauh dari orang tua karena ingin menjadi pemain badminton seperti Tai Tzu Ying," katanya.
Advertisement
Sudah Biasa
Hal ini dibenarkan oleh Okky Nugroho. Dia mengatakan Gabrielle sudah satu tahun ini masuk asrama di Champions Klaten.
Gabrielle saat ini masih tercatat menjadi salah satu murid SD di Semarang. Dia mendapatkan kompensasi untuk belajar online.
"Saya sudah ditinggal 1 tahun sama dia. Jadi dia sudah biasa jauh dari orang tua.Saya dukung penuh jadi atlet karena cita-cita dia. Mudah-mudahan dia jadi atlet," katanya.