Liputan6.com, Jakarta Manchester United hanya mampu menang 1-0 atas Real Sociedad pada matchday ke-6 Liga Europa 2022/2023. Hasil ini tidak cukup mengantar Setan Merah ke puncak klasemen hingga gagal melaju otomatis ke 16 besar.
Di fase knock out, MU harus melewati babak play off melawan tim-tim buangan dari Liga Champions. Tentu ini bukan perjalanan mudah, mengingat banyak tim besar yang berpotensi menjadi lawan MU selanjutnya.
Baca Juga
Bertanding di markas lawan, Estadio Anoeta, Jumat (4/11/2022), MU sebenarnya sudah unggul pada menit ke-17 lewat wonderkid Alejandro Garnacho. Memanfaatkan umpan terobosan dari Cristiano Ronaldo, pemain asal Argentina tersebut berhasil merobek jala tuan rumah lewat tendangan kaki kirinya.
Advertisement
Namun keunggulan 1-0 tidak cukup bagi MU untuk menggusur Real Sociedad dari puncak klasemen. Karena itu, manajer MU, Erik Ten Hag pun berusaha mencari cara untuk menambah daya gedor pasukannya.
Bahkan pada menit ke-82, pelatih asal Belanda itu sampai-sampai menurunkan bek tengah Harry Maguire sebagai penyerang. Mantan pemain Leicester City itu masuk menggantikan Garnacho.
Ten Hag tentu berharap, postur jangkung Maguire menembar ancaman lewat bola-bola atas. Hanya saja upaya ini tidak membuahkan hasil. Tidak ada gol yang tercipta hingga peluit panjang berbunyi.
"Jelas (kenapa kami mendorong Maguire ke depan), kami butuh gol dan peluang tambahan. Dengan Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire, Anda punya dua sundulan hebat dan kami berusaha bermain langsung ke dalam kotak dan kami melakukan itu beberapa kali," kata Ten Hag kepada Manchester Evening News.
Ngebet Juara Grup
Kemenangan 1-0 atas Real Sociedad membuat MU tertahan di posisi kedua Grup E dengan koleksi 15 poin sama dengan Real Sociedad. MU harus puas sebagai runner up setelah kalah selisih gol dengan skor pertemuan 1-1.
"Tentu saja kami selalu ingin jadi nomor satu, dan ketika itu tidak berhasil kami akan kecewa," ujar Ten Hag usai laga seperti dilansir Sky Sports.
"Akhirnya kami menang malam ini dan tidak kebobolan. Kami membuat sejumlah peluang, tapi kami punya sedikit masalah di lini depan," bebernya.
Advertisement
Minim Stok Penyerang
Keinginan untuk menang besar di markas Sociedad memang bukan urusan mudah bagi Ten Hag. Sebab mantan pelatih Ajax Amsterdam itu tidak punya banyak stok penyerang jelang laga.
Tiga tukang gedor MU, Antony, Athony Martial, dan Jadon Sancho tidak bisa tampil dalam laga ini. Itu sebabnya, Ten Hag akhirnya memutuskan untuk memainkan pemain muda, Garnacho.
"Jelas kami harus bekerja untuk itu. Kami perlu mencetak lebih banyak gol. Tapi pada akhirnya hasilnya seperti yang ada. Saya pikir dalam grup ini kami memiliki peluang untuk mendapatkan selisih gol yang lebih baik. Itu analisis yang tepat," beber pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Pujian untuk Garnacho
Ten Hag memuji penampilan Garnacho pada laga ini. Menurutnya, pemain yang baru berusia 18 tahun itu bakal jadi ancaman bagi tim-tim lawan di masa mendatang. Nama Garnacho kini masuk dalam buku sejarah MU lantaran mampu mencetak gol debut pada usia 18 tahun dan 125 hari.
Garnacho memecahkan rekor abadi yang dipegang legenda Setan Merah George Best selama 58 tahun. Pesepak bola kelahiran 2004 itu kini menjadi pemain luar Inggris termuda yang mencetak gol untuk MU di kompetisi antarklub Eropa.
“Kami membuat gol yang sangat bagus lewat Garnacho. Kami butuh opsi, kami punya masalah di bagian itu lantaran Antony, Anthony Martial, dan Jadon Sancho tidak tersedia,” ujar eks pelatih Ajax kepada BT Sport, seperti dilansir dari Metro.
“Saya sangat senang dengan performanya. Saya harap dia (Garnacho) bisa lanjut berproses. Dia adalah ancaman, dia mencetak gol, pertahanannya juga dapat diandalkan. Jika dia bisa terus seperti ini, saya sangat senang,” sambung Ten Hag.
Advertisement