Jangan Putus Asa! Ini 2 Cara Allah Memberikan Jawaban Melalui Istikharah

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Istikharah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam, terutama bagi seorang Muslim yang sedang menghadapi kebingungan atau kesulitan dalam mengambil keputusan.

Banyak orang merasa bingung saat dihadapkan pada keputusan penting, seperti memilih pasangan hidup, pekerjaan, atau keputusan lainnya yang berkaitan dengan masa depan.

Menurut syariat, istikharah berarti memohon kebaikan kepada Allah untuk urusan yang akan dikerjakan. Seseorang yang mengutamakan istikharah kepada Allah akan memperoleh keberuntungan dari-Nya.

Dengan melaksanakan sholat istikharah, seorang Muslim memohon kepada Allah agar diberikan petunjuk apakah keputusan yang diambil membawa kebaikan atau justru sebaliknya.

Allah memberikan petunjuk-Nya melalui berbagai cara. Adapun di antara bentuk hasil istikharah adalah sebagai berikut, dikutip dari NU Online.

Saksikan Video Pilihan ini:

Seorang yang sholat istikharah berarti meminta kepada Allah agar diberikan perkara yang terbaik. Terkadang, suatu hal yang kita yakini baik ternyata ada banyak hal yang jauh lebih baik hasilnya yang telah dipersiapkan Allah bagi kita.

أن المراد بقوله فاستخرت أي دعوت بدعاء الإستخارة وطلبت منه تعالى ما هو خير لأن ما سألوه وإن كان خيرا فقد يكون غيره من الخيرات أفضل منه 

Artinya: “Sesungguhnya yang dimaksud dengan ucapan (orang yang sholat) ‘Aku beristikharah’ adalah aku berdoa dengan doa istikharah dan meminta kepada Allah perkara yang paling baik. Hal ini karena perkara yang baik yang diminta seorang hamba, terkadang ada perkara baik lain yang jauh lebih baik darinya (permintaan hamba),” (Al-Bujairimi Sulaiman bin Muhammad, Hasyiatul Bujairami ‘ala Khathib [Beirut: Darul Fikr, 2002], juz I, halaman 18).

Seorang yang sholat istikharah biasanya sedang dihadapkan kepada pilihan yang sulit. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk berulang-ulang membaca doa istikharah hingga diberikan keyakinan hati oleh Allah untuk memilih perkara yang baik. Seandainya setelah kita berulang-ulang membaca doa istikharah tetapi belum mendapatkan kemantapan hati dari Allah, maka hendaknya kita melaksanakan pilihan yang telah kita putuskan.

بل يسمي حاجته ثم يفعل ما ينشرح له صدره فإن لم يظهر له الحال في أول مرة كرر ما عدا الصلاة فإن لم يظهر له شيء فتوكل على الله ومضى لما هو عازم 

Artinya: “Hendaknya ia menyebutkan hajatnya (dalam doa istikharah) kemudian ia melakukan perkara yang dilapangkan dadanya untuk mengerjakannya. Apabila belum terlihat keadaan (dilapangkan dada) dalam kesempatan pertama, maka hendaknya ia ulang-ulangi (doa istikharah) di luar sholat (istikharah). Apabila tetap tidak mendapatkan sesuatu (kelapangan dada) maka hendaknya ia berpasrah (tawakkal) kepada Allah serta mengerjakan perkara yang ia putuskan,” (Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Fikr: 2002 M], halaman 106).