Liputan6.com, Jakarta Maroko berhasil menggoreskan tinta emas sejarah pertama kali lolos ke babak perempat final Piala Dunia. Sampai di perdelapan besar, tim berjuluk Singa Atlas ini setidaknya sudah menumbangkan dua negara yang dilabeli negara unggulan, yaitu Belgia dan Spanyol.
Maroko menghadapi Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Hakim Ziyech dan kawan-kawan tampil apik saat menghadapi La Roja dengan menahan imbang 0-0 pada waktu normal dan unggul 3-0 pada adu penalti.
Baca Juga
1. Yassine Bounou
Advertisement
Pada laga yang digelar di Stadion Education City, Selasa (6/12/2022) malam itu kiper Maroko, Yassine Bounou Bono menjadi pahlawan. Penjaga gawang Sevilla ini menjadi salah satu pemain kunci keberhasilan Singa Atlas melaju ke babak perempat final setelah menggagalkan tiga atau seluruh tendangan dari Spanyol, yaitu Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets
Sementara tendangan penalti Maroko yang diawali oleh Abdelhamid Sabiri dan dilanjutkan Hakim Ziyech mampu membobol gawang Unai Simon. Tendangan penalti Maroko yang gagal hanya dilakukan oleh Badr Banoune yang menendang ketiga dan ditutup oleh panenka dari Achraf Hakimi membawa Maroko unggul 3-0.
Kepiawaian Yassine Bounou menjaga gawang Maroko membuat Singa Atlas baru kebobolan satu gol di waktu normal dari empat pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar. Itupun, lewat gol bunuh diri pemain Maroko saat melakoni laga terakhir Grup F melawan Kanada yang berkesudahan dengan skor 2-1 untuk Maroko.
2. Romain Saiss
Selain memiliki kiper yang piawai menjaga gawangnya, Maroko juga memiliki bek tangguh seperti Romain Saiss. Bek tengah sekaligus kapten Maroko ini berhasil membantu Singa Atlas menjaga tidak kebobolan dari pemain lawan.
Kepemimpinan Saiss di lini belakang Maroko membuat pertahanan Singa Atlas menjadi kokoh dan sulit ditembus. Buktinya, Spanyol yang diisi pemain-pemain dunia mendominasi pertandingan, bahkan penguasaan bola mencapai 75% berbanding 25%.
Tendangan dari Spanyol juga menghujani gawang Maroko, total ada 8 tendangan namun hanya 2 yang mengarah ke gawang. Beberapa di antaranya mengenai mistar dan tiang gawang. Maroko tetap fokus dan pada akhirnya menahan imbang Spanyol di waktu normal 0-0 dan dilanjutkan ke babak adu penalti.
Selain bertahan, Saiss juga mampu membantu Maroko menyerang dan mencetak gol. Bek Besiktas ini sudah mengoleksi satu gol saat membantu Maroko menang 2-0 atas Belgia di fase grup.
Advertisement
3. Hakim Ziyech
Hakim Ziyech merupakan pemain paling berpengalaman dan berpengaruh di Timnas Maroko. Perannya di lini tengah sejauh ini mampu mengalirkan bola dengan baik dan menyerang dengan cepat.
Sejauh ini Ziyech sudah mencetak satu gol ke gawang Kanada dan satu asis membantu gol ke gawang Belgia di fase grup. Ziyech juga mencatatkan rekor menjadi pemain dari tim Arab pertama yang mencetak gol tercepat dan terjauh.
“Hakim Ziyech mencetak gol tercepat untuk tim Arab dalam sejarah Piala Dunia (3:30) dan gol terjauh untuk tim Arab dalam sejarah turnamen (sejak 1966) (30,66 meter),” tulis laporan Opta Arab.
Pada saat pertandingan melawan Belgia, pemain Chelsea ini dinobatkan menjadi Man of The Match. Penampilannya mampu membuat Kevin de Bruyne dan kawan-kawan tidak berkutik, khususnya di lini tengah Belgia.
Menurut catatan Squawka, pada laga itu Ziyech memenangkan 9 duel, 3 takle, 3 crossing, 2 tendangan, 2 kali menciptakan peluang dan 1 asis.
4. Sofyan Amrabat
Pemain jangkar atau defensive midfielder Maroko juga mendapat sorotan setelah laga melawan Spanyol di babak 16 besar. Amrabat selayaknya tembok batu yang sulit ditembus para pemain Spanyol.
Imbasnya, para pemain Spanyol lebih banyak menguasai bola di lini tengah atau daerah pertahanannya sendiri. Ambarat sering memenangkan duel lini tengah dan menghentikan aliran bola para pemain Spanyol ke depan.
Squawka mencatat, pada pertandingan Maroko vs Spanyol, Amrabat berhasil menyelamatkan bola 9 kali, memenangkan 7 kali duel, 4 kali tekel, 1 kali intersep dan 1 kali clearance. Sejauh ini, pertandingan melawan Spanyol merupakan permainan terbaik Amrabat di Piala Dunia 2022.
Permainan impresif Amrabat selama di Piala Dunia 2022 membuat Liverpool kepincut untuk memperkuat lini tengah. Namun, timnya saat ini Fiorentina langsung pasang badan memagari pemain berusia 26 tahun ini.
Advertisement
5. Achraf Hakimi
Meski jarang terlibat dalam proses gol Maroko, kehadiran Hakimi di sisi kanan menjadi penyeimbang Maroko pada saat menyerang dan bertahan. Kemampuan sama baiknya saat menyerang dan bertahan membuat Hakimi selalu menjadi pilihan utama di sisi kanan Singa Atlas.
Mentalitas petarung Hakimi mampu ditularkan ke rekan-rekannya dalam skuad Maroko. Hakimi menjadi penentu kemenangan Maroko atas Spanyol 3-0 dalam duel adu penalti pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Pada saat melawan La Roja, pemain Paris Saint Germain (PSG) ini mampu menyelamatkan bola 8 kali, memenangkan 6 kali duel, memenangkan 4 kali tekel, membuat 3 kali umpan silang, 2 kali clearances, 1 kali intersep dan 1 kali penalti panenka.