Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya bakal kembali menggencarkan kinerja satgas antimafia bola demi mendukung program Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Seperti diketahui, sosok yang baru saja terpilih menakhodai federasi sepanjang periode 2023-2027 itu telah mengutarakan niatannya untuk memberantas mafia bola di Tanah Air.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Melalui konferensi pers yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK, pada Minggu (19/2/2033), Erick menegaskan PSSI akan memberi kartu merah bagi individuyang kedapatan terlibat dalam praktik pengaturan skor.
Advertisement
"Kami dari Kepolisian Republik Indonesia sangat mendukung apa yang menjadi program Ketua Umum PSSI baru, khususnya dalam upaya menyelenggarakan sepak bola yang lebih fair," ujar Kapolri kepada awak media, Minggu (19/2/2023).
"Tentunya yang paling utama adalah apa yang tadi disampaikan oleh beliau (Erick Thohir), terkait bagaimana kita ke depan bisa memberantas match fixing atau pengaturan skor."Â
"Kami mendukung penuh dan kami telah menyiapkan satgas antimafia bola untuk mengawal kebijakan ini, sehingga ke depan kit dalat mewujudkan sepak bola yang fair dan mendapat atlet-atlet yang bisa menghadapi kejuaraan tingkat nasional dan internaisonal," tandasnya.
Lebih lanjut, Kapolri menjelaskan bahwa Satgas Anti Mafia Bola akan terus mengawal setiap penyelenggaraan ajang sepak bola, baik dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, serta seluruh event sepak bola yang digelar PSSI.
Sudah Pernah Ada
Sekadar informasi, satgas antimafia bola sebenarnya sudah pernah ada sejak 2018. Kapolri Listyo menjelaskan pihaknya saat ini hanya bakal memperkuat kinerja satuan tugas tersebut, demi mewujudkan praktik sepak bola yang bersih di Tanah Air.Â
"Saya kira, kita sudah punya pengalaman terkait bagaimana mengoperasikan satgas antimafia bola periode 2018-2020. Saat itu, kurang lebih sudah ada 18 tersangka yang kita proses, baik dari organisasinya, manajemennya, pelaksana pertandingan, pemain dan perantara," tutur Kapolri.
"Ke depan, sesuai kebijakan Bapak Ketua Umum PSSI untuk melibatkan satgas antimafia bola dari awal, satgas ini akan kita terus kita perkuat maksimal," katanya lagi.
"Saat ini, sudah ada 15 sub satgas yang kita sebar di seluruh wilayah dan tentunya akan kita sesuaikan dengan apa yang menjadi program PSSI. Prinsipnya, Polri mendukung penuh dan membabat habis pelaku mafia bola," tambah dia.
Advertisement
Tak Masuk Statuta
Meski bicara cukup tegas soal penindakan match fixing, Ketum PSSI Erick Thohir menegaskan aturan itu tak akan masuk dalam statuta federasi.
Pasalnya, regulasi yang dimaksud sudah dimuat dalam aturan FIFA, sehingga pihaknya hanya tinggal mengimplementsikan hal tersebut di Tanah Air.
"Saya rasa, (aturan ini) tidak perlu masuk statuta PSSI karena sudah ada di aturan FIFA. Tinggal bagaimana kita punya nyali untuk mengimplementasikannya," tandas Erick.