Liputan6.com, Jakarta - Manajer Tottenham Hotspur, Antonio Conte mengamuk dengan menyebut para pemainnya egois dan memberi kritik tajam terhadap budaya klub. Eks manajer Chelsea tersebut juga berkata Spurs dapat mengganti manajer berapa kali pun tetapi situasi mereka tidak akan pernah berubah.
Semua itu disampaikannya dalam sesi konferensi pers usai laga kontra Southampton dalam lanjutan Liga Inggris akhir pekan lalu yang berakhir imbang 3-3.
Baca Juga
“20 tahun ada pemilik ini (Daniel Levy) dan mereka tidak pernah memenangkan sesuatu. Mengapa?” kata Conte.
Advertisement
Lebih lanjut, manajer asal Italia itu menyayangkan situasi yang terjadi di Tottenham karena itu dapat merusak manajer yang pernah memegang kendali di klub tersebut.
“Kesalahan hanya untuk klub atau untuk setiap manajer yang pernah ada di sini? Saya telah melihat manajer yang pernah dimiliki Tottenham. Anda berisiko menghancurkan sosok manajer dan melindungi situasi lain setiap saat,” ujar pria berusia 53 tahun tersebut.
The Lilywhites sendiri baru memenangkan satu trofi sejak Daniel Levy mengambil alih kepemilikan klub pada tahun 2001, yaitu Piala Liga pada tahun 2008. Selama periode itu, Spurs telah memiliki 11 pelatih berbeda, termasuk Mauricio Pochettino yang berhasil membawa mereka ke final Liga Champions pada tahun 2019.
Dan untuk musim ini, Tottenham Hotspur harus kembali memperpanjang puasa gelarnya hingga setidaknya musim depan setelah terdepak dari semua kompetisi yang ada.
Tanggung Jawab
Menanggapi situasi buruk tersebut, Antonio Conte menilai ini adalah saatnya klub dan para pemain mulai bertanggung jawab.
“Tidak hanya klub, manajer dan para staf. Para pemain juga harus terlibat dalam situasi ini karena ini adalah saatnya untuk merubah situasi jika Tottenham ingin berubah. Jika mereka terus-terusan seperti ini, mereka bisa mendatangkan banyak manajer baru tetapi situasinya tidak akan pernah berubah, percayalah,” kritik Conte.
Sang juru taktik merasa para pemain tidak memiliki jiwa kompetitif dan hanya bermain untuk diri mereka sendiri. Ketika ditanya mengapa hal itu bisa terjadi, Conte mengunkapkan jika itu merupakan buah dari kebiasaan para pemain ini yang tidak pernah memperjuangkan sesuatu.
“Saya tahu ketika ada orang yang menunjukkan kepada saya ingin menjadi kompetitif, jika anda ingin berjuang, aspek ini harus dipertajam. Dan aspek ini, saya dapat katakan saat ini sangat rendah (di Tottenham). Saya hanya melihat 11 pemain yang bermain untuk dirinya sendiri. Itu semua karena mereka terbiasa seperti ini. Mereka tidak bermain untuk sesuatu yang penting di sini. Mereka tidak ingin bermain di bawah tekanan,” ungkap Conte.
Advertisement
Pesimis
Tottenham Hotspur sementara ini bertengger di peringkat keempat klasemen Liga Premier dan sebenarnya berkesempatan untuk menembus posisi ketiga jika mereka dapat mengalahkan Southampton akhir pekan lalu. Namun, hasil imbang yang diperoleh hanya bisa memangkas jarak menjadi satu poin dengan Manchester United di posisi ketiga dan semakin dekat untuk terdepak dari zona Liga Champions.
Antonio Conte pun pesimis timnya dapat terkualifikasi untuk bermain di Liga Champions musim depan. Ia menyatakan dengan performa tim seperti sekarang ini mereka akan sangat beruntung jika dapat mengamankan tempat di ajang paling bergengsi di Eropa tersebut.
“Masih ada 10 laga tersisa dan beberapa orang berpikir kami dapat berjuang. Masalahnya dengan semangat, sikap, dan komitmen seperti sekarang ini kami harus berjuang untuk apa? Untuk posisi ketujuh, kedelapan atau ke-10?” tegas Conte.
“Mereka hanyalah 11 pemain yang pergi ke lapangan, tidak lebih. Saya melihat pemain egois, saya melihat pemain yang tidak mau membantu satu sama lain dan tidak menaruh hati mereka,” sambungnya.
Ingin Pergi
Dilansir dari Daily Mail, ada laporan yang menyatakan bahwa beberapa pemain akan sangat senang jika Conte meninggalkan Tottenham dalam dua minggu berikutnya, yaitu ketika jeda internasional. Laporan tersebut juga menyebutkan ada anggapan di tengah skuad jika Conte mungkin tidak akan bertugas dalam laga berikutnya ketika mereka bertandang ke Goodison Park untuk menghadapi Everton pada 3 April nanti.
Advertisement