Liputan6.com, Jakarta- Atlet Israel dipastikan akan ikut serta pada ajang ANOC World Beach Games yang akan digelar di Bali pada Agustus 2023. Sejauh ini Israel sudah pasti akan ikut di nomor basket 3X3 dan renang. Bakal ikutnya Israel jadi sorotan.
Maklum saja Indonesia baru saja dihebohkan dengan kontroversi penolakan keikutsertaan tim sepak bola Israel di Piala Dunia U-20 2023. Akibat penolakan tersebut, FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Berbeda dengan polemik Piala Dunia U-20 2023, Gubernur Bali I Wayan Koster hingga kini belum berkomentar terkait akan hadirnya Israel ke Pulau Dewata.
Advertisement
Dalam polemik Piala Dunia U-20, Koster melayangkan surat resmi menolak tampilnya Israel di Bali. Hal itu yang kemudian memicu FIFA mengeluarkan keputusan mencoret status tuan rumah Indonesia.
Sejumlah media internasional menyoroti potensi polemik keikutsertaan Israel dalam World Beach Games di Bali. The Sydney Morning Herald memprediksi nasib World Beach Games Bali bisa mirip dengan Piala Dunia U-20 jika Bali konsisten pada sikapnya.
Media Australia itu pun mempertanyakan apa sikap Gubernur Bali pada ajang World Beach Games 2023. "Pertanyaan juga diajukan tentang apakah sikap yang sama akan diambil dalam kesempatan lain, seperti pada bulan Agustus ketika Bali akan mengadakan World Beach Games, di mana atlet Israel diharapkan untuk bertanding," tulis The Sydney Morning Herald edisi 30 Maret 2023.
206 Negara
Sebelumnya, berbicara kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Ketua KOI Raja Sapta Oktohari, memastikan atlet Israel akan tampil di Bali pada World Beach Games Agustus mendatang. Sampai hari ini belum ada pembatalan (pelaksanaan AWBG).
“Sekali lagi, di dalam jiwa sportivitas olahraga itu, kita akan main sampai akhir. Kita akan bertanding sampai ada hasilnya. Tidak ada istilah kalah sebelum pertandingan. Akan ada 206 negara yang jadi peserta," kata Okto.
Advertisement
Kekecewaan Suporter
Sebelumnya, Presidium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia -Â Bali, I Gede Putu Sugiatmika kecewa berat dengan pembatalan ini. Menurutnya dengan dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 memicu kerugian negara pada umumnya, dan Bali secara khusus kehilangan potensi pemasukan secara ekonomi.
"Pembatalan ini juga secara serta-merta mengancam eksistensi dari adik-adik kita yang membangun mimpi dari sepakbola. Dan semua pemain yang menggantungkan hidup secara ekonomi dari sepakbola. Putaran ekonomi dan kehilangan peluang untuk membangun kebangaan dari sepak bola. Terutama jika ancaman sanksi dari FIFA menjadi realisasi," kata I Gede Putu Sugiatmika dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).