Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Begini Respons 2 Tokoh Persib

Tantan menilai dengan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 bukan menjadi halangan sepak bola Indonesia untuk terus maju.

oleh Thomas diperbarui 14 Apr 2023, 18:06 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2023, 15:08 WIB
Bobotoh Bicara Sepak Bola Indonesia
Acara Bobotoh Bicara Sepak Bola Indonesia di Bandung

Liputan6.com, Jakarta- Dua tokoh penting dari Persib Bandung yakni Tantan Dzalikha selaku mantan pemain dan Dirijen Maung Bandung Abdul Rikrik turut berkomentar tentang kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Mereka mengutarakan pendapatnya pada acara Bobotoh Bicara Sepak Bola Indonesia, di Ballroom Hotel Ibis Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/4/2023).

“Kegiatan talkshow sama bobotoh berbicara tentang sepakbola di Indonesia. Salah satunya, tentang gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Menurut saya, apa pun yang terjadi hari ini harus tetap disyukuri,” tutur Tantan Dzalikha atau yang akrab disapa Kang Tantan.

Tantan menilai dengan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya berlangsung Mei hingga Juni nanti bukan menjadi halangan sepak bola Indonesia untuk terus maju.

Sebab, menurutnya Indonesia memiliki aturan yang jelas dan harus ditaati soal kedatangan tim sepak bola negara lain.

“Karena menurut pandangan saya, kalau lihat dari peraturan kembali lagi ke FIFA. Apakah mau mengikuti aturan yang ada di Indonesia, jika tim itu (Israel) main di sini. Bahkan kalau secara logika, tidak mungkin hanya karena statement satu orang begitu menggagalkan Piala Dunia,” ungkapnya.

Tak Menyalahkan

Acara Bobotoh Bicara Sepak Bola Indonesia di Bandung
Acara Bobotoh Bicara Sepak Bola Indonesia di Bandung

Sementara, Dirijen Persib Abdul Rikrik mengaku tidak menyalahkan pihak mana pun atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Di sini saya tidak menyalahkan Pak Ganjar atau Pak Wayan yang membuat statement penolakan Israel. Karena pada dasar dan intinya, FIFA serta PSSI bisa intropeksi diri. Dari pemerintahan pun harus saling menjaga nama besar Indonesia,” kata Rikrik.

Rikrik mengaku setuju dengan pernyataan yang dikeluarkan Ganjar dengan alasan kemanusian. Bahkan, Rikrik mengapresiasi keberanian Ganjar untuk klarifikasi tentang hal tersebut beberapa waktu lalu.

“Dari saya pribadi setuju sengan pernyataan Pak Ganjar, karena kemanusiaan. Mungkin sebagian orang tidak suka karena ingin menjatuhkan beliau. Tetapi, melihat Pak Ganjar klarifikasi jiwa petarungnya luar biasa,” teganya.

Harapan

Terakhir, Rikrik pun berharap agar sepak bola Indonesia dapat semakin maju.

“Semoga sepakbola Indonesia makin maju dan tidak ada mafia di dalam tubuh sepak bola, khususnya PSSI,” pungkasnya.

Seperti diketahui Ganjar Pranowo mengeluarkan pernyataan menolak Israel untuk datang ke Indonesia untuk bertanding dalam Piala Dunia U-20 dengan alasan keamanan dan kemanusiaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya