Liputan6.com, Jakarta Perjalanan petenis putri Indonesiaa, Aldila Sutjiadi di ajang Wimbledon 2023 akhirnya terhenti. Bermain di nomor ganda campuran. Aldila yang berpasangan dengan petenis Belanda, Matwe Middelkoop hanya sampai di babak semifinal setelah kalah dari pasangan Joran Vilegen/Xu Yifan, Selasa (12/7/2023).
Bertanding di court 18 All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris, Aldila/Joran memberi perlawanan ketat dan memaksa lawan bermain tiga set. Sayang perjuangan Aldila Sutjiadi dan rekannya Middelkoop gagal berbuah kemenangan usai mengakhiri duel dengan skor 1-6, 6-3, dan 3-6.
Pemenang pertandingan ini selanjutnya akan berhadapan dengan Mate Pavic/Lyudmyla Kichenok yang sebelumnya berhasil mengalahkan pasangan Anna Danilina/Nicolas Mahut dengan skor 3-6, 6-4.
Advertisement
Meski gagal melaju ke final, catatan perjalanan Aldila tetap terbilang spesial. Pasalnya, wanita berusia 28 tahun itu menjadi petenis Indonesia pertama yang melaju ke babak 4 besar Wimbledon setelah sebelumnya berhasul mengalahkan Marta Kostyuk/Marcelo Arevalo lewat tie break 7-5, 7-6 (7/5).
Ini merupakan semifinal kedua Aldila bersama pasangannya di turnamen grand slam. Sebelumnya, peraih emas SEA Games dan Asian Games itu juga melaju ke fase yang sama di French Open 2023.
Lewat akun Instagram-nya, Aldila dan Matwe mengucapkan teruma kasih atas dukungan dari fans.
Siapa Aldila Stujiadi?
Aldila merupakan petenis putri kelahiran Jakarta, 2 Mei 1998. Wanita berusia 28 tahun itu memulai karier profesionalnya di dunia tenis sejak lebih dari satu dekade silam, tepatnya pada 2010.
Sejumlah prestasi di panggung nasional dan internasional pun mampu dicatatkan Aldila sepanjang kariernya. Ia sanggup memamerkan sinarnya kala tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau.
Aldila menggondol medali emas dari nomor tunggal putri, ganda putri dan beregu putri di kompetisi tersebut. Prestasi serupa juga mampu diulangi Aldila di dua edisi selanjutnya.
Petenis yang menerima beasiswa penuh di University of Kentucky itu kembali menyabet prestasi serupa dalam PON 2016 Jawa Barat, sebelum keluar sebagai jawara tunggal putri, ganda campuran, dan beregu putri di PON 2021 Papua.
Advertisement
Peraih Medali Emas SEA Games dan Asian Games
Tak hanya sangar di kancah nasional, Aldila Sutjiadi juga sanggup menunjukkan dominasinya dalam ajang multi event level Asia Tenggara dan Asia.
Petenis kelahiran 1995 itu sempat menggondol medali perunggu untuk nomor ganda putri dan beregu putri dalam SEA Games 2015 yang berlangsung Singapura.
Aldila lantas mendongkrak prestasi dengan menjadi peraih emas tunggal putri dan ganda campuran SEA Games 2019 Filipina, sebelum dinobatkan sebagai pemilik emas ganda campuran serta perunggu beregu putri dalam SEA Games 2021 di Vietnam.
Adapun di level Asia, Aldila pun mampu bersaing dengan petenis-petenis lainnya. Atlet berusia 28 tahun tersebut sempat menggondol medali emas nomor ganda campuran dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Deretan prestasinya di bidang tenis itulah yang juga membuat Aldila mendapat tawaran beasiswa dari sejumlah universitas Amerika Serikat.
Ia yang memilih menimba ilmu di University of Kentucky lantas memanfaatkan peluang belajar dengan baik dan sanggup lulus dari bidang Matematika Ekonomi dengan predikat summa cum laude dan IPK nyaris sempurna.
Lanjutkan Perjuangan di Wimbledon 2023
Usai berprestasi di level nasional dan Asia, Aldila Sutjiadi terus sayapnya di panggung internasional. Teranyar, ia maju ke partai semfinal ganda campuran turnamen Wimbledon bersama parter asal Belanda, Matwe Middelkoop.
Melalui unggahan di media sosialnya, petenis kelahiran 1995 itu pun menyatakan bakal kembali melanjutkan perjuangan bersama partnernya di semifinal kejuaraan tenis bergengsi.
"Semifinal Wimbledon. Mari berjuang lagi besok @mside83. Terima kasih untuk semua dukungannya," ujar Aldila sembari menyebut nama pengguna rekannya, Matwe Middelkoop, dalam unggahan Instagram (@dila11) pada Rabu (12/7/2023).
Advertisement