Liputan6.com, Jakarta - CEO Ducati Claudio Domenicali mengakui khawatir Gigi Dall'Igna bakal pergi dan tergoda tawaran uang dari pabrikan saingan. Namun, dia menjamin Dall'Igna tidak bakal bisa mengulang kesuksesan Ducati di tempat lain.
Dall'Igna dibidik Honda pada awal tahun untuk mengembalikan kebesaran. Dia memutuskan bertahan di Ducati. Meski begitu, Dall'Igna berpotensi tetap mendapat tawaran menggiurkan sehingga akhirnya menerima.
Baca Juga
"Dia adalah bintang di sektornya. Kami sangat selaras. Saya harap dia tetap bersama kami selamanya. Tapi, saya tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti Honda bisa memberinya tawaran besar," kata bos Ducati Claudio Domenicali dilansir La Repubblica.
Advertisement
“Tetapi Gigi pun tidak mengetahui semua rahasia formula ajaib Ducati. Ada beberapa yang rapat tersimpan di Borgo Panigale (markas Ducati). Formula kemenangan Ducati seperti Coca-Cola: rahasia. Di perusahaan, semua orang hanya mengetahui sebagian resepnya. Tapi tidak ada yang tahu semua bahannya," tandas Domenicali.
Dall'Igna dicap sebagai otak di balik kebangkitan Ducati kembali ke puncak dunia MotoGP. Otak dari proyek Desmosedici, dia membimbing Ducati melewati titik terendah dan meraih gelar juara MotoGP berturut-turut melalui Francesco Bagnaia.
Gigi Dall'Igna Bisa Tergoda Proyek Honda
Honda, yang bertahun-tahun berada di puncak tapi kini tertinggal di belakang, mencoba merekrut Dall'Igna sebagai bagian dari proyek untuk kembali ke masa keemasan.
Dall'Igna menetap di Ducati karena merasa nyaman. Namun, dia tidak menutup peluang untuk pergi di masa depan.
“Saya bekerja sangat keras untuk mencapai situasi di mana Ducati menjadi kiblat. Pergi sekarang bukanlah hal yang logis," ungkap Dall'Igna.
“Memang benar saya telah mencapai segalanya di sini. Saya sudah melewati tantangan besar. Tapi, ada juga tantangan menarik dan besar di Honda," sambungnya.
Advertisement
Inovasi Dall'igna di Ducati Sambut MotoGP 2024
Dall'igna mengindikasikan kalau motor Ducati Desmosedici GP24 dan GP23 bakal memiliki perbedaan lebih besar dibandingkan musim sebelumnya. Dia menyebut Ducati tak punya banyak waktu untuk melakukan tes di musim dingin.
"Masalahnya kami tak punya banyak tes untuk mencoba suku cadang baru yang ingin kami perkenalkan," kata Dall'igna seperti dikutip crash.
"Kami melakukan kesalahan karena kami mencoba pasang banyak perkembangan atau suku cadang baru di motor. Jadi, kami belajar dari pelajaran itu dan kami ogah memberi banyak evolusi di motor."
"Pada 2024 ini kami akan melakukan sesuatu yang lebih. Jadi saya pikir perbedaan antara motor pabrikan dan motor setahun lebih tua bakal sedikit lebih tinggi. Kita tunggu saja," sambungnya.