Thomas Tuchel Balas Kritikan Usai Bayern Munchen Pastikan Satu Tiket di Semifinal Liga Champions

Thomas Tuchel, Pelatih Bayern Munchen memberikan tanggapan mengenai kritik yang dilayangkan kepada dirinya usai bawa Skuadnya memastikan satu posisi di Semifinal Liga Champions.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 18 Apr 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 13:00 WIB
Bayern Munchen Vs Borussia Dortmund
Ekspresi pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel saat memimpin timnya berduel kontra Borussia Dortmund, Minggu (2/4/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Matthias Schrader)

Liputan6.com, Jakarta Thomas Tuchel, Pelatih Bayern Munchen yang akan segera meninggalkan klub itu membuat pernyataan gemilang dengan membawa timnya melangkah ke babak semifinalLiga Champions setelah mengalahkan Arsenal dengan skor tipis 1-0 pada hari Kamis (18/4/2024) dinihari.

Meskipun Bayern Munchen harus rela melepaskan gelar Bundesliga setelah 11 tahun berturut-turut, dan performa mereka menjadi sorotan kritik, Tuchel berhasil membuktikan kapabilitasnya dengan membimbing timnya melampaui batas dan meraih pencapaian luar biasa ini.

Saat ditanya tentang pandangannya terhadap kritik yang dialamatkan padanya, Tuchel dengan tegas menyatakan, "Saya telah memberikan segalanya sejak hari pertama, dan komitmen saya akan terus sama hingga akhir."

Kemenangan tipis atas Arsenal adalah cerminan dari dedikasi dan kerja keras yang telah Tuchel tanamkan dalam skuadnya. Meskipun peluang dan tekanan melilit, tim Bayern tetap kokoh dan menunjukkan semangat juang yang membanggakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tuchel dan Kimmich Bawa Bayern ke Semifinal

Hasil Bayern Munchen vs Arsenal
Gol tunggal Joshua Kimmich pada menit ke-63 sudah cukup bagi Munchen untuk memesan satu tempat di semifinal Liga Champions. (AP Photo/Christian Bruna)

Keberhasilan Bayern Munich melaju ke babak semifinal Liga Champions tidak lepas dari kontribusi penting Joshua Kimmich yang mencetak gol pada menit ke-63, memastikan kemenangan tipis dan perjalanan mereka melanjutkan langkah menuju puncak dengan agregat 3-2.

Presiden Bayern, Herbert Hainer, bahkan mengangkat kepelatihan Thomas Tuchel sebagai 'mahakarya taktis', menggarisbawahi peran strategis yang memainkan peran besar dalam pencapaian tersebut.

Tidak hanya memperkuat reputasi Bayern sebagai kekuatan dominan di Eropa, prestasi Tuchel juga menorehkan sejarah baru. Tuchel menjadi orang Jerman pertama yang memimpin klub dari tiga negara berbeda setidaknya ke babak semifinal Liga Champions. Ini adalah prestasi yang mengesankan dari seorang pelatih yang telah meraih sukses bersama Chelsea pada tahun 2021 dan membawa Paris Saint-Germain ke final pada tahun 2020.

 


Tuchel Antusias Hadapi Tantangan Selanjutnya

Hasil Bayern Munchen vs Arsenal
Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro berebut bola dengan penyerang Arsenal Bukayo Saka pada duel leg kedua perempat final Liga Champions 2023/2024 di Allianz Arena pada Kamis (18/4/2024) dinihari WIB. (AP Photo/Matthias Schrader)

Dalam sebuah konferensi pers, Thomas Tuchel, pelatih Bayern Munchen yang akan segera meninggalkan klub, mengekspresikan kegembiraannya atas pencapaian timnya yang melaju ke babak semifinal Liga Champions. Namun, Tuchel dengan cepat menegaskan bahwa tantangan besar sudah menanti di depan mata mereka.

Bayern akan menghadapi Real Madrid dalam pertarungan sengit di babak semifinal, sebuah pertandingan yang diprediksi akan menjadi salah satu momen paling menentukan dalam perjalanan mereka menuju puncak trofi Liga Champions.

Meskipun Tuchel akan meninggalkan klub, dia bisa meninggalkan Bayern dengan kepala tegak, mengetahui bahwa jejaknya telah tertoreh dalam sejarah klub menuju pencapaian yang sangat diidamkan, gelar Liga Champions.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya