Liputan6.com, Jakarta- Petinju yang viral saat Olimpiade 2024 Imane Khelif kesal bukan main pernah dituduh sebagai atlet transgender. Setelah Olimpiade 2024 beres, petinju asal Aljazair itu langsung menyewa pengacara untuk mengajukan gugatan kepada pihak-pihak yang melecehkannya di dunia maya saat bertanding di Paris.
Seperti dikutip dari Variety, Khelif telah menunjuk pengacara yang berbasis di Paris Nabil Boudi untuk mengajukan tuntutan pidana yang diajukan ke pihak berwenang Prancis atas dugaan “tindakan pelecehan dunia maya”.
“Investigasi kriminal akan menentukan siapa yang memprakarsai kampanye misoginis, rasis dan seksis ini, tetapi juga harus fokus pada mereka yang memicu hukuman mati tanpa pengadilan secara digital ini,” bunyi pernyataan Boudi di media sosial.
Advertisement
“Pelecehan tidak adil yang dialami oleh juara tinju akan tetap menjadi noda terbesar dari pelaksanaan Olimpiade," sambung Boudi.
Menurut Boudi gugatan tersebut diajukan terhadap X (dahulu Twitter), yang menurut hukum Prancis berarti diajukan terhadap orang yang tidak dikenal. Hal ini memastikan bahwa jaksa mempunyai keleluasaan untuk dapat menyelidiki semua orang termasuk mereka yang mungkin telah menulis pesan kebencian dengan nama samaran.
Ketika dikonfirmasi Variety, Boudi memastikan dua nama yang turut masuk dalam gugatan hukum Khelif adalah penulis ternama JK Rowling dan Elon Musk selaku pemilik X.
Kisah Khelif di Olimpiade 2024
Khelif memang menjadi sasaran hujatan di media sosial setelah pertandingannya melawan Angela Carina di babak 16 besar tinju wanita 66kg Olimpiade 2024 pada 1 Agustus 2024. Ketika itu Imane mampu mengalahkan Carini dalam waktu 46 detik saja.
Angela Carini memutuskan mundur setelah tak kuat menahan pukulan yang dilepaskan Imane. Pukulan keras tangan kanan Khelif masuk ke wajah Carini. Seketika Carini langsung memberitahu timnya dan memutuskan tidak melanjutkan pertarungan.
Setelah pertarungan berakhir Carini langsung berlutut sambil menangis. Sebelum dan sesudah momen itu, Carini dua kali terlihat mengabaikan upaya Khelif untuk menghiburnya.
Di mix zone usai pertarungan, Carini mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dia seolah menuding Imane merupakan petinju transgender. Carini mengaku tidak pernah mendapat pukulan sekeras yang dilontarkan Khelif selama kariernya sebagai petinju wanita.
Akibatnya di media sosial hujatan untuk Imane mengalir. Petinju asal Aljazair itu dituding sebagai transpuan mengingat postur dan perawakannya yang mirip pria. Apalagi Imane juga termasuk salah satu dari dua petinju yang tetap diizinkan main di Olimpiade 2024 meski didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Wanita pada tahun 2023 karena gagal memenuhi kriteria kelayakan.
Imane didiskualifikasi bersama petinju asal Taiwan Lin Yu Ting. Ketika itu, Presiden IBA Imar Kremlev mengatakan bahwa tes DNA telah membuktikan kedua atlet memiliki kromosom XY yang mengacu pada ciri-ciri pria. Hal itu membuat mereka harus dikecualikan dari kompetisi.
Advertisement
Murka Imane Khelif Usai Olimpiade 2024
Beberapa tokoh ternama luar negeri hingga Indonesia memberikan komentar negatif atas kiprah Khelif di Olimpiade 2024. Banyak yang menilai Khelif seharusnya didiskualifikasi karena membuat petinju lain sulit menang. Akibatnya hujatan terhadap dirinya datang bertubi-tubi dari masyarakat dunia. Khelif yang kesal bukan main kini mengajukan gugatan terhadap mereka-mereka yang telah menghinanya di dunia maya.
Khelif sendiri di Olimpiade 2024 tetap diizinkan bertanding. Bahkan Khelif mampu meraih medali emas di tinju wanita kelas 66 kg.