Liputan6.com, Jakarta Pegadaian Liga 2 2024/2025 telah memasuki fase-fase akhir. PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC telah memastikan promosi ke Liga 1 musim depan.
Kembalinya PSIM ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia dirayakan dengan gegap gempita masyarakat Yogyakarta. Suporter bergembira sejak di stadion hingga berlanjut dengan melakukan konvoi ke jalan-jalan di Yogyakarta.
Advertisement
Baca Juga
Setelah Membawa Persijap ke Play-off Promosi Liga 1, Widodo C Putro Tekankan Pentingnya Mempertahankan Semangat Juang
Setelah 18 tahun menunggu, PSIM Yogyakarta Akhirnya Berhasil Promosi ke Liga 1 untuk Musim Depan
Menurut Dirut PSIM Yogyakarta, Promosi Laskar Mataram ke Liga 1 adalah Berkat Karunia Tuhan
Penantian mereka selama 18 tahun untuk kembali ke pentas Liga 1 terwujud juga. Tak heran, rasa haru dan gembira bercampur menjadi satu.
Advertisement
Selain sifatnya yang tahan inflasi, emas dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan masa depan.
Berdasarkan sejarah harga emas di Indonesia, nilainya pun kian naik dari tahun ke tahun.
Jika tertarik untuk berinvestasi emas, sahabat bisa cicil emas di Pegadaian. Prosesnya praktis dan biayanya sangat terjangkau.
Emas yang dicicil tersedia dalam berbagai merek. Kamu bisa memilih denominasi yang sesuai dengan keinginan dan menyerahkan uang muka untuk memulai Cicil Emas.
Dengan Cicil Emas, kamu bisa mendapatkan emas untuk investasi sekalipun terjadi perubahan harga di pasar serta mendapatkan jaminan jual kembali.
Tertarik untuk melakukan cicil emas? Yuk, ajukan CIcil Emas di outlet Pegadaian terdekat atau melalui aplikasi Pegadaian Digital sekarang!
Sementara itu, Bhayangkara FC menjadi tim pertama yang memastikan tiket promosi ke Liga 1 2025/2026. Hasil imbang tanpa gol dengan Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Rabu (12/2/2025) malam WIB, memastikan The Guardians segera kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Jika ada yang promosi, maka ada pula yang harus terdegradasi. Drama-drama menarik di lapangan ini membuat sajian Pegadaian Liga 2 musim ini menyedot perhatian.
Namun, Pegadaian Liga 2 bukan hanya menyuguhkan tontonan menarik di lapangan. Ternyata, kompetisi ini juga turut berperan mengembangkan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia).
Bermanfaat Luas bagi Masyarakat
Ya Pegadaian Liga 2 memberikan manfaat luas terhadap masyarakat serta pelaku sepak bola Tanah Air.
Satu di antaranya turut menggerakkan roda perekonomian, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mereka memang mendapatkan ruang khusus di area stadion penyelenggara lewat program Pegadaian Peduli pada Pegadaian Liga 2 2024/2025.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengatakan sepak bola tak sekadar jadi ajang tontonan olahraga di Indonesia. Berbeda dari Liga 1, Pegadaian Liga 2 memiliki komitmen yang jauh lebih besar terhadap lingkungan dan sosial hingga geliat UMKM.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengatakan peran Pegadaian sebagai sponsor utama Liga 2 menciptakan dampak positif terhadap pertumbuhan sektor ekonomi Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Tentunya Pegadaian ini dekat dengan UMKM, jadi setiap ada pertandingan, UMKM juga ada dampaknya karena UMKM berjualan di situ. Nah ini membuat perekonomian semakin bagus. Ini sejalan dengan visi Pegadaian sebagai salah satu penggerak inklusi keuangan di Indonesia," ujarnya.
Advertisement
Berkah Bagi Pedagang Asongan
Selama kompetisi bergulir, Pegadaian Liga 2 melalui programnya benar-benar membawa berkah tersendiri bagi para pedagang asongan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, markas klub PSIM. Salah satunya dirasakan Atri, wanita asal Godean, Sleman.
"Alhamdulillah jualannya ramai. Pertandingan di Liga 2 sejauh cukup ramai. Penonton juga luar biasa dan yang paling ramai mungkin saat PSIM melawan Persekat," ujar salah Atri saat ditemui Bola.com di Stadion Mandala Krida, beberapa waktu lalu.
Perempuan berusia 34 tahun itu mengatakan, lebih dari 100 pedagang menggantungkan hidupnya dengan berjualan di stadion. Oleh karena itu, adanya program Pegadaian Peduli UMKM sangat ia syukuri.
"Kami berjualan di stadion seperti ini kan ada paguyubannya. Di Mandala Krida ada sekitar 80-an orang, itu termasuk yang keliling di tribune. Sangat bersyukur dengan adanya program dari Pegadaian Liga 2" sambungnya.
Mengais Rezeki di Tengah Kompetisi
Atri merupakan satu di antara ratusan bahkan ribuan pengasong yang masih bertahan hingga saat ini. Sudah belasan tahun lamanya dia menjalani profesi sebagai pedagang asongan di stadion.
Mereka mengais rezeki di tengah gemerlapnya kompetisi sepak bola Indonesia.
"Saya jualan di stadion sudah 17 tahun soalnya saya ikut suami, kalau suami saya sudah dari kecil diajak orang tuanya jadi ya bisa dibilang turun temurun. Untuk omset Alhamdulillah lumayan buat menyambung hidup keluarga karena ya sudah belasan tahun," ungkap Atri.
"Yang dijual ada arem-arem, tahu, makanan ringan, es teh dan es jeruk, yang dari sponsor klub kayak kopi dan air mineral. Kalau ramai seperti ini pasti habisnya. Makanan yang saya bikin sendiri ada arem-arem, kalau tahu sudah beli matengan," pungkasnya.
Tanpa disadari, keberadaan Atri dan pedagang-pedagang lain di Stadion Mandala Krida menjadi saksi dari perjuangan PSIM Yogyakarta selama di Pegadaian Liga 2 dan akhirnya bisa kembali ke kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Penulis: Bola.com/Ana Dewi
(*)
Advertisement
